@tanggul Laut teluk Palu |
laut untuk mencegah hantaman tsunami di kemudian hari oleh Japan International
Corporation Agency (JICA) di Teluk Palu.
Wali Kota Palu Hidayat saat berkunjung ke Jepang pekan lalu juga telah
menyepakati pembangunan tanggul laut yang direncanakan sepanjang 7,2 kilometer
di sepanjang bibir pantai Teluk Palu.
“Kira-kira seperti itu kesepakatan-kesepakatan waktu saya ke Jepang. Tetapi
sekali lagi kita harus sosialisasikan lagi rencana pembangunan tanggul laut ini
kepada masyarakat,” katanya di Palu, Rabu (8/5/2019.
Tanggul laut yang direncanakan akan dibangun itu memiliki ketinggian tujuh
meter dan di atas tanggul akan dibuat jalan bagi pejalan kaki maupun kendaraan
bermotor.
“Kenapa dipilih tujuh meter karena waktu tsunami warga yang berada di
Jembatan IV Palu itu selamat semua sehingga itu pertimbangan JICA membangun
tanggul laut setinggi itu,” ucapnya.
Hidayat memastikan tanggul laut yang dibangun nantinya akan disertai dengan
pembangunan pepohonan baik di depan dan di belakang tanggul.
Di belakang tanggul sambungnya, akan dibangun tanaman-tanaman bertekstur keras
yang sanggup menahan hantaman ombak sehingga tidak sampai ke pemukiman
penduduk.
“Saya kira tidak masalah ditanam pohon mangrove di depan tanggul tapi
mangrove saja tidak cukup menahan energi tsunami yang begitu kuat,”
katanya.
Dia berharap rencana itu mendapat dukungan masyarakat sebab tanggul laut
dibangun semata-mata untuk keselamatan masyarakat dan generasi di kemudian
hari.
“Mari kita bekerja sama saling bahu membahu mendukung rencana ini dan
mengikuti arahan dari pemerintah daerah maupun pusat,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo
mengatakan rencana pembangunan tanggul laut penahan ombak di sepanjang pesisir
Teluk Palu belum final.
“Pembangunan tanggul laut masih kita kaji kembali. Ini belum final,” katanya
dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan
Donggala dengan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan sejumlah pihak di
ruang kerja gubernur, Jumat (19/4).
Adalah Japan International Cooperative Agency (JICA) yang mengusulkan
pembangunan tanggul laut tersebut.
Tujuannya agar mampu menahan terjangan gelombang tsunami sehingga dapat menekan
jumlah korban jiwa terutama yang bermukim di sekitar Teluk Palu.
Usulan pembangunan tanggul laut itu berdasarkan pengalaman pemerintah Jepang
saat wilayah tersebut dihantam gempa dan tsunami 2011 lalu yang menelan banyak
korban jiwa.
Namun dalam pertemuan itu Doni menilai infrastruktur buatan seperti itu belum
efektif menekan jumlah korban jiwa.**