Kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang
|
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri
BANYAKNYA Lingkungan rusak akibat aktivitas tambang di Kecamatan Bungku Pesisir,
organisasi pecinta alam Sombori Diving Club (SDC) Morowali mengunjungi salah
satu perusahaan tambang yang di Kecamatan Bungku Pesisir, PT Transon.
organisasi pecinta alam Sombori Diving Club (SDC) Morowali mengunjungi salah
satu perusahaan tambang yang di Kecamatan Bungku Pesisir, PT Transon.
Tujuan
kunjungan adalah guna membahas cara terbaik memperbaiki lingkungan yang telah
rusak, dalam rangka mencegah keresahan warga selama ini yaitu akan terjadinya
bencana alam besar akibat kerusakan lingkungan.
kunjungan adalah guna membahas cara terbaik memperbaiki lingkungan yang telah
rusak, dalam rangka mencegah keresahan warga selama ini yaitu akan terjadinya
bencana alam besar akibat kerusakan lingkungan.
Rapat
koordinasi dipimpin Ketua Umum SDC Morowali, Kasmudin bersama PT Transon,
dihadiri perwakilan dari Pemerintah Desa Laroenai. Dalam rapat itu, pihak
perusahaan setuju untuk memperbaiki lingkungan yang telah rusak akibat
aktivitas penambangan yang selama ini dijalankan.
koordinasi dipimpin Ketua Umum SDC Morowali, Kasmudin bersama PT Transon,
dihadiri perwakilan dari Pemerintah Desa Laroenai. Dalam rapat itu, pihak
perusahaan setuju untuk memperbaiki lingkungan yang telah rusak akibat
aktivitas penambangan yang selama ini dijalankan.
Kasmudin
mengatakan, PT Transon meminta kepada SDC Morowali untuk segera membentuk
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk pembuatan penangkaran bibit mangrove.
“Rapat koordinasi ini adalah bentuk tindak lanjut dari SDC Morowali kepada
perusahaan yang tidak ramah lingkungan atau telah merusak lingkungan tanpa
memikirkan untuk memperbaiki atau merehabilitasinya kembali” ungkapnya.
mengatakan, PT Transon meminta kepada SDC Morowali untuk segera membentuk
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk pembuatan penangkaran bibit mangrove.
“Rapat koordinasi ini adalah bentuk tindak lanjut dari SDC Morowali kepada
perusahaan yang tidak ramah lingkungan atau telah merusak lingkungan tanpa
memikirkan untuk memperbaiki atau merehabilitasinya kembali” ungkapnya.
Kasmudin
menyarankan kepada pihak perusahaan agar terlebih dahulu dilakukan pelatihan
seperti Bimtek kepada warga lingkar tambang terkait tata cara pembibitan dan
penanaman yang benar sampai ke tahap perawatannya agar bisa berhasil dengan
baik dan sesuai harapan. “Pihak perusahaan sepakat dengan saran yang kami
ajukan, mereka juga siap untuk bekerja sama dengan SDC Morowali bersama
Pemerintah Desa Laroenai mengurangi keresahan warga saat ini, yakni akan
datangnya bencana jika lingkungan yang rusak tidak segera diperbaiki dan
direhabilitasi” jelasnya.
menyarankan kepada pihak perusahaan agar terlebih dahulu dilakukan pelatihan
seperti Bimtek kepada warga lingkar tambang terkait tata cara pembibitan dan
penanaman yang benar sampai ke tahap perawatannya agar bisa berhasil dengan
baik dan sesuai harapan. “Pihak perusahaan sepakat dengan saran yang kami
ajukan, mereka juga siap untuk bekerja sama dengan SDC Morowali bersama
Pemerintah Desa Laroenai mengurangi keresahan warga saat ini, yakni akan
datangnya bencana jika lingkungan yang rusak tidak segera diperbaiki dan
direhabilitasi” jelasnya.
Jika
masyarakat sudah paham tentang tata cara pembibitan, penanaman dan perawatan
mangrove kata Kasmudin, maka kegiatan pembentukan KSM di Kecamatan Bungku
Pesisir akan segera dilaksanakan pasca Idul Fitri.
masyarakat sudah paham tentang tata cara pembibitan, penanaman dan perawatan
mangrove kata Kasmudin, maka kegiatan pembentukan KSM di Kecamatan Bungku
Pesisir akan segera dilaksanakan pasca Idul Fitri.
Kasmudin
menegaskan bahwa SDC juga akan melakukan koordinasi bersama perusahaan yang ada
di Kabupaten Morowali yang mana lingkungan di sekitar aktivitas penambangannya
tidak diperhatikan kelestariannya.
“Insya Allah selesai di PT Transon,
kami akan mengingatkan perusahaan lainnya yang tidak ramah terhadap lingkungan,
kami tidak akan diam jika ada perusahaan yang merusak lingkungan tanpa ada
rehabilitasi,” tandasnya.**
menegaskan bahwa SDC juga akan melakukan koordinasi bersama perusahaan yang ada
di Kabupaten Morowali yang mana lingkungan di sekitar aktivitas penambangannya
tidak diperhatikan kelestariannya.
“Insya Allah selesai di PT Transon,
kami akan mengingatkan perusahaan lainnya yang tidak ramah terhadap lingkungan,
kami tidak akan diam jika ada perusahaan yang merusak lingkungan tanpa ada
rehabilitasi,” tandasnya.**