Tausiyah Ramadhan: Puasa dan Mitigasi Bencana

  • Whatsapp
banner 728x90

Oleh: Dr H Gani Jumat
PUASA berkorelasi kuat dengan pendidikan mitigasi
bencana. Keduanya sama-sama mengajarkan tentang kesadaran.

Puasa memberikan pendidikan untuk membangun kesadaran spiritual,
intelektual dan moral serta akhlak. Pendidikan mitigasi bencana juga memberikan
kesadaran kepada manusia agar terhindar dari resiko bencana.

Puasa memberikan pendidikan spiritual,moral yang sangat baik. Yaitu
membangun keimanan untuk menuju ketaqwaan. Meyakini bahwa apa yang terjadi karena
kehendak Allah SWT.

Oleh karena itu, sistem mitigasi bencana yang salah satunya berupaya
membangun bangunan tahan gempa, pada akhirnya tidak akan bisa bertahan. Sebab,
dari sisi spiritual atau keyakinan dan kepercayaan bahwa segala sesuatu pasti
akan kembali ke asalnya.

Puasa mencetak seseorang untuk memiliki kesadaran spiritual, moral,
akhlak dan intelektual. Artinya bahwa membangun kesadaran bahwa segala sesuatu
tidak terlepas dari ketentuan Allah SWT.

Al Quran telah menyajikan berbagai kisah, bagaimana orang-orang
terdahulu menyelamatkan diri dari bencana. Sistem mitigasi bencana juga
berangkat dari pengalaman historis atau sejarah atau masa lampau. Sama seperti
puasa yang juga memberikan sistem belajar di masa lalu.

Sepenggal kalimat dalam Surah Albaqarah Ayat 183 berbunyi
“Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kalian”.

Dalam salah satu tafsir, yang di maksud orang-orang ‘sebelum kamu’ pada
ayat tersebut, yaitu di mulai zaman Nabi Nuh. Nuh memberikan pelajaran besar
menuju ketaqwaan, yaitu membangun kesadaran spiritual dan moral yang menjadi
pendidikan mitigasi bencana.

Pendidikan mitigasi bencana yang di ajarkan Nuh saat itu, pertama,
percaya kepada Allah, artinya tidak boleh syirik. Perilaku syirik tidak ada
ampunannya. Kedua, membangun atau membuat bahtera perahu.

Nabi-nabi sebelumnya juga telah mengajarkan tentang mitigasi bencana
antara lain Nabi Syuaib dan Shaleh.

Ada hubungan yang kuat antara musibah yang terjadi dengan perilaku
maksiat, menyimpang dan pelanggaran dari anjuran agama. Maka mitigasinya ialah
kembali kepada anjuran agama (Humas IAIN).**

@Day 12 Ramadhan

Berita terkait