Hasil Penelitian Laut Morowali Diduga Tercemar Logam Berat

  • Whatsapp

Sumber: Bambang Sumantri
DI KABUPATEN Morowali dilaksanakan analisis logam berat akibat dampak aktivitas
pertambangan. Penelitian lanjutan Ini merupakan kali kedua setelah penelitian
awal tahun 2019 tepatnya di bulan Januari lalu. Penelitian di bulan Juli ini
merupakan lanjutan dengan titik pengambilan sampel yang sama, dengan luas
wilayah mulai dari pulau terluar Kecamatan Menui Kepulauan sampai dengan
Kecamatan Bungku Tengah.

Wilayah – wilayah tersebut ditengarai telah tercemar oleh logam berat.
Ketua umum Sombori Diving Club (SDC) Morowali, Kasmudin, S.Pi, M.Si yang
merupakan Pendamping Lokal mengatakan bahwa penelitian itu dikoordinir langsung
oleh Dekan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Samratulangi
Manado, Sulawesi Utara, Prof.DR. Ir. Farnis B. Boneka, M.Sc didampingi tim
dosen lainnya.
Koordinator lapangan, Prof Dr Ir Inekke F.M. Rumengan, M.Sc bersama DR.
Ir. Ari B. Rondonuwu, M.Sc, M.Si  DR.Ir. Nego E. Bataragoa, M.Sc  Dr.
Ir. Gustaf Mamangkey, M.Sc, Phd.  Dr. Ir. Unstain Rembet, M.Sc dan 7
asisten dosen, serta 2 orang tim Monitoring Lingkungan PT Indonesia Morowali
Industrial Park (IMIP).

Penelitian kali ini, beberapa fasilitas telah disiapkan oleh tim dari
SDC Morowali, yakni peralatan selam dan dua buah speed boat.  Selain itu
beberapa peralatan yg digunakan dalam pengambilan sampel penelitian Oceanografi
yang dibawa langsung oleh tim dosen. Peralatan tersebut adalah Water Quality
Checker, Plankton Net, Sedimen Grab, sechi Disc, Alat Scuba, dan Kamera
Underwater.
Profesor Inekke F M Rumengan berharap agar penelitian tersebut
berlanjut secara continue setiap tahunnya, dengan dukungan langsung oleh PT
IMIP agar kondisi perairan di wilayah Kabupaten Morowali terus terkontrol.

Sementara, Kasmudin selaku Ketua Umum SDC Morowali yang merupakan
alumni Fakultas Perikanan UNHAS berharap, dengan hasil kajian beberapa bulan
ini dapat memberikan kesadaran kepada Pemerintah Kabupaten Morowali agar lebih
peduli terhadap lingkungan laut yang sudah masuk kategori tercemar. “Kita
tunggu hasil laboratorium selengkapnya dari Tim Dosen dalam menganalisis
tingkat pencemaran laut di Kabupaten Morowali, semoga bisa cepat kita ketahui
bersama” tandas Kaamudin. **

Berita terkait