Pasca bencana alam 28 September silam, berbagai bantuan kemanusian datang dari daerah, negara, NGO hingga berbagai organisasi dunia masuk ke kota Palu. Salah satu diantaranya berasal dari AHA Center.
Organisasi InterGovermental yang bertujuan dalam memfasilitasi kerjasama dan koordinasi antara negara-negara anggota Asean, perserikatan bangsa-bangsa dan international organization for disaster management and response atau organisasi intenasional untuk kebencanaan di wilayah Asean tersebut, membangun 75 unit Hunian Tetap di Kelurahan Tondo.
Walikota Palu, Hidayat dalam urainya saat menerima kunjungan staf kedutaan Negara Brunai Darusalam dan Filipina beserta AHA Center di ruangan kerjanya, Rabu (23/10/2019) mengucapkan terimaksihnya kepada kedua Negara yang telah membantu masyarakat kota Palu.
“Huntap AHA Centre nantinya akan berada di pinggir jalan raya karena kita baru buka jalan selebar 40 meter dari belakang Kampus Untad hingga kelurahan Talise. Ditargetkan akan selesai dibulan Desember 2019,” ungkap Wali kota.
Akibat bencana alam 28 September yang melanda kota Palu, Sigi dan Donggala, hampir 55.000 unit rumah mengalami kerusakan. Serta sekurangnya 6.000 KK yang akan direlokasi ke Huntap.
“Kalau kita hitung bantuan Huntap secara riil, dari Yayasan Buddha Tzu Chi 1500 unit, Kementerian PUPR RI 200 unit, AHA Centre 75 unit, Apeksi 11 unit dari Wali kota Surabaya, dan rencana ada dua Wali kota lain yang akan menyumbang masing-masing satu unit Huntap,” sebut Hidayat.
Selain itu, terdapat fasilitas dan infrastruktur lain yang juga harus dibangun seperti pasar, Puskesmas, bahkan sekolah-sekolah yang masuk di Zona Merah rawan bencana maupun sekolah yang hancur akibat bencana alam.
“Kami berharap agar negara-negara Asean lainya turut membantu dalam hal ini. Apalagi sampai sekarang masih ada sekitar 300 KK lebih di tenda-tenda pengungsian dan sekitar 40.000 jiwa ada di Huntara yang ukuran biliknya tidak besar,” harapnya.
Dalam paparannya, Wali kota juga menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah kota Palu pascabencana. Diantaranya memperbaiki seluruh jalan yang rusak di kota Palu dalam waktu 14 hari.
Selain bertujuan dalam menjalin silaturrahim, kunjungan tersebut sekaligus melakukan peninjauan progres pembangunan 75 unit Hunian Tetap (Huntap) bantuan mereka beberapa waktu lalu.***
Reporter: Firmansyah Lawawi