Poso,- Kondisi Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Nurul Huda bertempat di Jalan Pelabuhan, Desa Tambarana, Kelurahan Tambaran, Kabupaten Poso tampak sangat memperihatinkan.
Pasalnya, bangunan rumah tua dari dinding papan dan beratap daun rumbia itu masih tetap gunakan untuk proses belajar iqra dan baca Quran meskipun sering kali tembus hujan.
Jumlah anak didik TPA Nurul Huda lebih dari 20 orang terdiri dari siswa/siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Saat ini, masih banyak anak-anak di Desa tersebut ingin ikut belajar, namun terpaksa harus dibatasi karena memperimbangkan kapasitas ruangan TPA.
Rivaldi (24) selaku guru mengaji menuturkan, semangat mendirikan TPA Nurul Huda ditengah keterbatasan fasilitas demi mengajarkan ilmu agama sejak usia dini.
Ia mengaku, prihatin melihat sebagian besar anak masih usia dini sudah terkontaminasi pengunaan Android dan game online.
Rivaldi mengatakan, awalnya tempat pengajian rutin dilaksanakan di rumah panggung pribadinya, tetapi seiring jumlah murid bertambah, akhirnya pengurus Remaja Islam Masjid (Risma) Desa Tambarana bersepakat mencari tempat sementara yang bisa menampung para murid.
Rumah sederhana yang kini dijadikan TPA Nurul Huda adalah milik seorang warga sudah tak lagi dihuni.
” Kebetulan ada rumah warga yang mau dibongkar rumahnya, tapi kami tahan. Kita pakai untuk sementara waktu, dan itu kondisi sekarang,” jelas Rivaldi.
Selain atap tembus hujan, Rivaldi mengaku, kini mereka masih kekurangan Iqra dan Alquran.
Mereka berharap bisa mendapat bantuan dari sejumlah pihak demi kenyamanan dan keberlangsungan Taman Pendidikan Al Qur‘an Nurul Huda. ***
Reporter: Supardi
