Siapkan Padat Karya, Palu Harus di Karantina

  • Whatsapp
foto: dok Rusman Ramli
banner 728x90

Palu,- Untuk mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19 yang melanda di berbagai belahan wilayah Indonesia, memaksa pemerintah daerah untuk menerapkan kebijakan kepada masyarakat untuk berdiam diri di rumah. Apalagi bila diberlakukan sistim lock down. Hal itu tentu saja bukan perkara mudah bagi para pekerja sawsta. Dimana aktifitas mereka sangat rentan terpapar virus yang menjadi pandemi saat ini.

Kota Palu saat ini, dihebohkan dengan kasus 2 orang warganya positif terpapar virus Korona. Realita tersebut tentu saja berdampak bagi warga yang sebelumnya pernah dilanda bencana alam dahsyat itu, melakukan social distancing (menjaga jarak) hingga stay home (berdiam diri di rumah)

Menyikapi hal itu, anggota Komisi A DPRD Palu disela-sela kegiatan pembagian wadah cuci tangan, hand sanitizer, masker, dan sarung tangan di beberapa pangkalan gojek Kota Palu, Minggu (29/3/2020) menegaskan bahwa situasi perekonomian wafga saat ini, mengalami kelesuan.

Utamanya bagi karyaean swasta, buruh harian lepas serta pengemudi ojek online (ojol) maupun ojek pangkalan. Karena mereka pekerja yang tidak bisa beraktifitas di dalam rumah. Apalagi bila pemerintah daerah menerapkan kebijakan lockdown.

“Jika kebijakan lock down diberlakukan, pemerintah daerah juga harus menyiapkan skema bantuan bagi pekerja swasta. Seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Padat Karya maupun bantuan lainya. Sehingga mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, ” ungkap Rusman Ramli.

Hal itu sebut Rusman, perlu adanya kebijakan Revisi ataupun pergeseran anggaran daerah. Sebagaimana anjuran pemerintah pusat melalui Keputusan Menteri Keuangan No. 6/2020 dan PMK Nomor 19/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Insentif Daerah TA 2020 dalam rangka penanggulangan Covid-19.

“Jangan sampai melupakan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Seperti buruh, tukang ojek yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akibat kebijakan Stay at Home ataupun Lockdown nantinya, ” tegasnya.

Amiruddin (64) salah seorang tukang ojek di Kota Palu mengaku bahwa selama virus Korona mulai merebak, penghasilanya menurun drastis. “Ada kekhawatiran jika situasi penyebaran Korona di Palu semakin parah. Tapi mau bagaimana lagi le, cuma ini torang pe pekerjaan, ” akunya.

Sementara, ketua Gojek Kota Palu, Nandar Darise* (33) mewakili rekan seprofesinya mengucapkan terima kasih atas bantuan dari politisi PKS tersebu. “Kami juga sudah menyampaikan kepada teman-teman ojek online dalam bekerja, untuk menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya menggunakan masker, helm SNI, dan sarung tangan serta hand sanitizer, ” jelasnya. ***

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait