Nelayan Hilang di Perairan Bungku Selatan Ditemukan Tewas

  • Whatsapp
banner 728x90

Morowali, – Seorang nelayan warga desa Bakala yang hilang di perairan Bungku Selatan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, ditemukan warga dalam kondisi telah meninggal dunia, Rabu (10/6/2020) sekitar jam 08.00 WITA.

Sebelumnya, pada hari Jum’at (5/6/2020) sekira pukul 05.00 WITA, Lakase (61) diketahui berangkat dari rumahnya menuju ke laut untuk mencari ikan dengan cara memancing. Dengan menggunakan perahu body, dirinya saat itu berangkat saat cuaca di laut hujan deras, ombak besar dan angin cukup kencang.

Karena hari sudah sore, sekitar pukul 16.30 WITA anak korban mencari ayahnya yang belum kembali dari laut. Kurang lebih 2 mil anak korban menemukan perahu body ayahnya dalam posisi berlabuh namun korban tidak berada di perahu tersebut.

Anaknya kemudian melaporkan kejadian itu kepada masyarakat Desa Bakala untuk dilakukan pencarian terhadap ayahnya. Pada hari Sabtu (06/6/2020), masyarakat Pulau Bakala dan Pulau Umbele melakukan pencarian terhadap korban dengan menyisir laut di sekitar TKP, namun hasilnya nihil.

Posmat TNI AL Morowali yang menerima laporan dari warga Bakala untuk meminta bantuan SAR, segera menyiapkan pencarian korban. Dari laporan warga, Lakase diduga terjatuh ke laut karena diterjang ombak dan korban dalam kondisi mengalami sakit tekanan darah tinggi.

Menanggapi laporan tersebut, Posmat TNI AL Morowali berkoordinasi dengan Pos Polairud Morowali dan Basarnas Morowali untuk melaksanakan kegiatan SAR. Sepuluh personil yang terdiri dari TNI AL 3 personil, Polairud 3 Personil dan Basarnas 4 Personil langsung turun ke lapangan.

Namun sekitar pukul 08.30 WITA, Tim SAR gabungan menerima informasi bahwa korban telah ditemukan dalam kondisi terapung dan meninggal dunia sekitar 100 meter dari titik jatuhnya korban. Kondisi korban yang ternyata terdapat 10 buah batu dan 1 buah jangkar yang terikat pada kaki korban.

Tim SAR gabungan sempat meminta persetujuan keluarga agar dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab dari kematian korban. Namun, keluarga korban tidak setuju dengan alasan agar korban bisa segera dimakamkan. Pada pukul 09.40 WITA, korban kemudian dievakuasi mengggunakan APD lengkap sesuai protokol kesehatan menuju ke Pulau Bakala Kecamatan Bungku Selatan, dan evakuasi berlangsung kurang lebih 45 menit. Korban pun akhirnya langsung dibawa menuju kediamannya dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dilakukan proses pemakaman.***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait