Stikes BK Palu Optimis Hasilkan Lulusan Berkualitas

  • Whatsapp
Foto : ikhsan madjido/kailipost.com

Palu,Akademi Keperawatan (Akper) BK Palu resmi menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bala Keselamatan Palu.

Kampus yang berdiri sejak tahun 1980 ini memperoleh Surat Keputusan Kemendikbud nomor 124/E/O/2021 perubahan bentuk pada tanggal 8 April 2021 lalu.
“Perubahan bentuk ini diikuti dengan penambahan Program Studi S1 Administrasi Kesehatan. Sehingga STIKES BK Palu memiliki dua prodi yaitu DIII Keperawatan dan S1 Administrasi Kesehatan,” ujar Pengurus Gereja BK di Indonesia, Letnan Kolonel Albert Darwono dalam acara penyerahan SK Kemendikbud di kampus setempat, Senin (Sabtu/24/4/2021).

Albert mengaku dengan perubahan bentuk tersebut Stikes BK Palu mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Stikes BK Palu, jelasnya, selama ini telah memasuki pasar global dengan mengirimkan alumni bekerja di Jepang dan Singapura.
“Dan dalam waktu dekat akan segera merealisasikan kerjasama dengan Belanda dan Cekoslowakia,” terangnya.
SK Mendikbud tersebut diserahkan Kepala Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI yang diwakili Sekretaris, Irwan Halim kepada Komandan Teritorial BK di Indonesia, Kolonel Yusak Tampai.

Penyerahan ini disaksikan Ketua APTISI Sulteng H Burhanuddin Andi Masse, pengurus BK, Kepala BRI Palu, pimpinan PTS, dan civitas akademika.
Kolonel Yusak Pamei optimis Gereja BK sebagai penyelenggara siap menghasilkan output yang lebih baik dibanding masih berstatus akper.
Diungkapkan, peningkatan status merupakan roadmap menggabungkan beberapa perguruan tinggi yang dikelola BK menjadi PT terpadu dengan satu manajemen.

“Upaya BK meningkatkan nilai-nilai pendidikan di Sulteng khususnya Stikes bukan hanya dalam bentuk kurikulum, tapi juga mengupayakan kerjasama dengan BK luar negeri seperti yang sudah dilakukan yaitu dengan BK Jepang dan Singapura. Jika pandemi segera berlalu akan mewujudkan kerjasama dengan Belanda dan Chekoslowakia,” jelas Ketua Dewan Gereja BK Indonesia ini.
Sementara itu, Sekretaris LLDIKTI Wilayah XVI, Irwan Halim berharap dengan perubahan bentuk STIKES BK akan bekerja lebih keras untuk melahirkan kader-kader yang siap kerja dan berperan di bidang kesehatan.
“Perubahan bentuk dalam menghadapi tantangan peningkatan mutu pendidikan memiliki nilai sejarah tersendiri karena memerlukan perjuangan yang lama dan butuh proses panjang,” katanya.
Stikes BK harus mampu bersaing di bidang kesehatan terutama memasuki era revolusi idustri era 4.0 serta tuntutan perkembangan zaman memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan.
“Jaga kualitas pendidikan dan menghasilkan alumni yang cepat diserap di dunia kerja,” pintanya.***

Reporter: Ikhsan Madjido

Berita terkait