Palu,- Respon positif diberikan Ketua DPRD Sulteng Dr Hj Nilam Sari Lawira kepada mahasiswa Universitas Gajah Mada yang sedang melakukan tugas pengabdian melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Lewara, Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi.
Ketua DPRD memberikan perhatian serius dan langsung merespon dengan sangat antusias pemaparan program kegiatan yang sudah dan akan dilakukan Mahasiswa KKN PPM UGM saat melakukan silaturahmi yang diterima di ruang kerja beliau, Selasa (11/1/2022).
Silaturahmi para mahasiswa ini turut didampingi Kades Lewara dan dua orang Alumni UGM lain yang berasal dari Sulteng. Beberapa hal disampaikan para Mahasiswa dalam kesempatan tersebut, salah satunya mengenai sulitnya akses jalan dan lampu penerang di desa tersebut. Mendengar pemaparan tersebut, Ketua DPRD langsung meminta hitungan dan proposal dari mahasiswa KKN ini.
Mahasiswa salah satu universitas favorit di Indonesia ini sedang melaksanakan Pembelajaran Pemberdayaan kepada Masyarakat Sigi, yang sudah berlangsung sejak 18 Desember 2021 lalu dan akan selesai pada 5 Februari mendatang. Mahasiswa UGM tersebut yakni, Fathiyah Hasna, M Riza N, Bernardius Outra Simbolon, Furqoon Hisyam dan Enggar Saputra.
Dalam audiens itu, Nilam Sari mengungkapkan, sebagai wakil rakyat dari Dapil Sigi Donggala, pihaknya, merasakan betul kesulitan yang dirasakan warga di Desa Lewara. Padahal desa ini tidak begitu jauh dari pusat ibu kota provinsi.
”Ibaratnya masyarakat kita di sana belum merdeka, terangnya lampu dari Palu hanya mereka bisa lihat dari kejauhan, tapi tidak bisa mereka nikmati, termasuk kondisi jalan yang sangat memprihatinkan.,” ungkapnya.
Olehnya, dirinya langsung meminta agar segera membuat proposal tentang apa saja yang dibutuhkan, baik untuk lampu penerang yang akan dirancang menggunakan tenaga air, maupun untuk akses jalan, serta kondisi desa lainnya secara keseluruhan.
Nilam Sari berharap program KKN dari UGM berkesinambungan di Sulteng untuk menyasar desa desa yang kategori masih tertinggal. ***
