PARIMO– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit mulai dirasakan korban banjir bandang Desa Torue.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Parigi Moutong Ellen Ludya Nelwan saat ditemui di Torue, Parigi Moutong, Senin (1/8/2022).
“Situasi darurat seperti ini rentan terhadap penyakit menular yang dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya faktor lingkungan,” kata Ellen Ludya.
Ia juga menjelaskan, dari pelayanan pemeriksaan kesehatan dilakukan pihaknya banyak warga mengeluhkan batuk, flu dan gatal-gatal, sehingga penanganan dilakukan saat ini pemberian obat anti biotik.
Sebelumnya telah tercatat pada Senin, warga melakukan pemeriksaan di enam titik posko kesehatan kurang lebih 261 orang dengan berbagai keluhan penyakit, namun yang menonjol ISPA dan penyakit kulit.
Menurutnya, kekurangan pasokan air bersih di tempat pengungsian dapat memicu penyakit kulit, begitu pun kondisi lingkungan berdebu dari sisa-sisa material lumpur sangat berpotensi menimbulkan ISPA.
Oleh karena itu, warga disarankan warga menggunakan masker supaya bagian hidung terlindungi aman dari paparan debu berterbangan.
“Ketersediaan obat-obatan cukup memadai. Kami juga mendapat bantuan pasokan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Sulteng, dengan ketambahan ini farmasi kami semakin kuat,” ujar Ellen.
Dia meminta, bila warga merasakan gejala penyakit, segera memeriksa kesehatan di posko-posko yang ada, supaya tidak bertambah parah.
Di posko kesehatan, katanya, Dinkes juga di perkuat 125 tenaga medis, termasuk dokter, perawat, bidan dan apoteker, termasuk tenaga pendukung lainnya.
“Sarana dan prasarana pendukung juga cukup memadai sehingga sangat membantu kegiatan pelayanan kesehatan di posko. Posko kesehatan beroperasi hingga akhir tanggap darurat 11 Agustus 2022,” demikian Elen. ***
Editor: Rizky