50 Orang Tewas Akibat Badai Salju di Amerika

  • Whatsapp
Badai Salju di Kota New York. Foto: WKBW via AP

Kailipost,- Sejumlah 50 orang yang tewas akibat dari badai salju yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Banyak mayat ditemukan terkubur dalam salju dan membeku di mobil.

Berdasarkan informasi yang di dapatkan, badai salju di New York telah menewaskan 25 orang dan menyebabkan kekacauan. Petugas tanggap darurat negara bagian itu, melakukan penyelamatan penduduk terdampar, Senin (26/12/2022).

Tak hanya itu, badai salju juga terus terjadi di beberapa bagian Timur Laut AS. Cuaca ekstrem di negara itu selama beberapa hari telah menyebabkan pemadaman listrik, penundaan perjalanan, dan korban jiwa di sembilan negara bagian.

Pihak berwenang New York menggambarkan kondisi badai yang ganas, terutama di Bufallo, dengan pemadaman listrik berjam-jam. Mayat ditemukan dalam mobil dan di bawah gundukan salju. Personel tanggap darurat menyusuri setiap mobil untuk mencari lebih banyak pengendara hidup atau mati.

Sebanyak 15.000 penerbangan AS dibatalkan dalam beberapa hari terakhir karena badai salju, angin, dan suhu di bawah nol. Termasuk sebanyak 2.600 penerbangan pada Senin kemarin.

Buffalo menjadi kota terparah dilanda badai, dan banyak ditemukan mayat terkubur di bawah salju. Kota itu memang tak asing dengan cuaca ekstrem saat musim dingin.

“Tentu saja ini adalah badai salju abad ini. Terlalu dini untuk mengatakan ini sudah selesai,” kata Gubernur Kathy Hochul. Ia menambahkan, beberapa kota di New York bagian barat dilanda 30-4- inci (0,75 hingga 1 meter) salju dalam semalam.

Layanan Cuaca Nasional memperkirakan, pada hari Senin terjadi penebalan hingga 14 inci lagi, di samping beberapa kaki yang membuat kota terkubur salju. Sementara para pejabat berjuang mengaktifkan kembali layanan darurat.

Eksekutif Kabupaten Erie Mark Poloncarz mengungkapkan kesedihannya saat melaporkan jumlah kematian akibat badai salju yang telah meningkat menjadi 25 di seluruh wilayah. Menurutnya, jumlah kematian kemungkinan akan melampaui badai salju Buffalo pada tahun 1977, ketika hampir 30 orang meninggal.

“Kami memperkirakan akan ada lebih banyak kematian akibat badai yang sedang berlangsung,” tambahnya. Erie memutuskan bergabung dengan Hochul untuk memperingatkan penduduk agar bersembunyi dan tetap di rumah. ***

Editor/Sumber: Rizky/detik.com

Berita terkait