PALU – Pasca bencana alam 28 September 2018 lalu, Palu terus berbenah. Sejumlah ruas jalan yang sebelumnya telah mulus dan lebar dalam kota yang rusak diperbaiki. Bahkan peningkatan konstruksi jalan – jalan dalam kota terus ditingkatkan ketika Wali Kota Palu Hadianto Rasyid terpilih (2020).
Perlu komiu (anda) ketahui bahwa sebenarnya perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan termasuk Jembatan Lalove telah dilakukan Wali Kota Hidayat – Pasha (2015-2020). Namun, karena gempa bumi 7,4 SR sejumlah fasilitas umum rusak berat bahkan tak bisa digunakan. Sisa dua tahun, Hidayat – Pasha merampungkan Jembatan Lalove yang menghubungkan Palu Selatan dan Palu Barat.
Jangan lupa, termasuk peningkatan fasilitas publik taman GOR Palu dan taman nasional. Sesuai data, taman nasional Palu merupakan CSR Alfamidi. Kala itu ada papan nama sebesar Rp4 miliar lebih. Tetapi, ketika diresmikan Wali Kota Hadianto tersebut pembangunan taman nasional menghabiskan dana Rp7 miliar. Wouuw !!
Taman Nasional Palu kini jadi destinasi baru. Setiap malam ramai pengunjung. Bahkan diramalkan malam tahun baru 2023, jalan Monginsidi, Jalan Masjid Raya, Jalan Hasajuddin Palu akan macet karena warga ingin sekedar selfi dan foto serta nongkrong di sekitar taman dengan simbol Lingkaran di air mancurnya.
Mengapa hingga satu periode taman nasional itu tak kunjung selesai di era Hidayat? Diduga karena bencana alam. Pihak Alfa midi sendiri banyak gerainya yang dijarah kala itu, sehingga tidak fokus menyelesaikan CSR di Taman Nasional Palu.
Kedua; Pemkot lebih fokus pada infrastruktur yang prioritas. Yaitu jalan – jalan dalam kota dan jembatan. Termasuk Jembatan Lalove. ‘’Peletak dasar mempercantik Palu adalah Pak Hidayat. Lihat Taman GOR ada patung Soekarno, Jembatan Lalove, Taman Nasional ini, jalan – jalan sampai lorong diperbaiki. Dan sekarang Pak Hadi meneruskan,’’ ungkap Wati, pengunjung Taman Nasional Palu Sabtu, 31 Desember 2022. *
reportase : andono wibisono
