Pemimpin Tertinggi Iran Marah Buntut Kasus Keracunan Lima Ribu Anak Sekolah

  • Whatsapp
Ayatollah Ali Khamenei (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)

Jakarta,- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebutkan bahwa kasus keracunan massal yang melanda ratusan siswi sekolah di negara itu sebagai ‘kejahatan yang tidak termaafkan’. Peristiwa tersebut membuat Ayatollah Ali Khamenei marah.

Awal mula peristiwa keracunan massal itu terjadi di kota suci Qom pada November tahun lalu, sebelum menyebar hingga ke 25 provinsi yang ada di Iran. Hingga kini belum diketahui penyebab anak sekolah di Iran menjadi korban keracunan massal.

Menurut laporan media pemerintah dan para pejabat Teheran, awalnya tercatat lebih dari 1.000 siswi sekolah keracunan. Namun, kini jumlahnya bertambah hingga lebih dari 5.000 orang.

Insiden ini juga telah memicu kekhawatiran internasional dan seruan Barat untuk penyelidikan independen, terutama karena kasus pertama dilaporkan terjadi segera setelah dimulainya protes nasional yang dipicu oleh kematian wanita Kurdi Iran, Mahsa Amini menyusul penangkapannya karena diduga melanggar aturan jilbab.

Puluhan sekolah telah terkena. Murid-murid mengalami gejala-gejala mulai dari sesak napas hingga mual dan vertigo setelah melaporkan bau “tidak menyenangkan” di lingkungan sekolah. Beberapa pelajar telah dirawat di rumah sakit.

“Dua puluh lima provinsi dan sekitar 230 sekolah telah terkena dampaknya, dan lebih dari 5.000 anak perempuan dan laki-laki diracuni,” Mohammad-Hassan Asafari, anggota komite pencari fakta parlemen, mengatakan kepada kantor berita ISNA pada hari Senin (6/3).

“Berbagai tes sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab keracunan. Sejauh ini, belum ada informasi spesifik mengenai jenis racun yang digunakan,” imbuhnya.

Berita terkait