Sementara itu, hari ini dirinya mengundang apel bersama Satgas Pancasila yang juga termasuk Babinsa dan Babinkamtibmas di dalamnya, serta bersama seluruh Kapolsek, berkaitan dengan ketertiban kewilayahan.
Satgas Pancasila, katanya adalah Satgas yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Palu yang awalnya adalah K5, yang tujuannya mendorong para Satgas menjaga wilayahnya dengan lima perspektif, salah satu diantaranya menyangkut kebersihan dan keamanan.
Sebelumnya, di tahun 2021 Pemerintah Kota Palu merubah Satgas K5 menjadi Satgas Anti Narkoba yang tujuannya konsen terhadap tingginya aktivitas Narkoba di Kota Palu, yang menempatkan pada posisi yang tidak baik.
Setelah itu, Pemerintah Kota Palu mengubah Satgas Anti Narkoba menjadi Satgas Pancasila yang juga memperhatikan masalah lain, seperti mengenai toleransi, kerukunan, ketertiban, keamanan, dan semua hal.
“Kita berusaha membangun rasa nasionalitas yang tinggi. Pesan-pesan ini harus tersampaikan, karena Palu adalah kota yang sangat majemuk, yang perlu dipahami dan diterima bahwa perbedaan itu adalah sesuatu yang tidak bisa lagi dihindari. Perbedaan itu adalah sesuatu yang harus diterima dalam semua perspektif apapun, baik itu etnik, agama, dan lainnya,” jelas Wali Kota.
Ia mengatakan pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri untuk membangun kesepahaman terkait kemajemukan itu, maka dibutuhkanlah semua pihak yang ditempatkan di Satgas ini untuk membantu upaya-upaya pemerintah itu.
Oleh karena itu, katanya, dalam menyambut perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H serta arahan Mendagri, Pemerintah Kota Palu melaksanakan apel bersama Satgas Pancasila.
Berkaitan dengan keamanan, Wali Kota mengungkapka dalam rentan waktu 10 hari terakhir, terjadi peningkatan jumlah kepadatan di ruang-ruang kota.
“Kita bisa lihat dari trafic kendaraan yang meningkat dan padatnya beberapa titik kawasan perbelanjaan di tengah kota,” katanya.