HNW Minta Kepala Daerah Agar Fasilitasi Salat Id Warga Meski Beda Hari Lebaran

  • Whatsapp
Foto: MPR

Di sisi lain, HNW mengingatkan kepala daerah dari kader PKS bukan hanya Wali Kota Sukabumi yang sudah mengklarifikasi salah tafsir terhadap suratnya itu. Melainkan juga ada Gubernur Sumatera Barat, kawasan yang didominasi oleh warga Muhammadiyah, yang sejak dua Periode pada masa kepemimpinan Gubernur Prof Irwan Prayitno dan sekarang dilanjutkan oleh Ir Mahyeldi. Dikatakannya selama kepemimpinan mereka tidak pernah melarang salat Idul Fitri yang diselenggarakan oleh warga Muhammadiyah di tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri. Seperti untuk tahun ini pada 21 April 2023, Pemprov Sumatera Barat bahkan memfasilitasi kegiatan tersebut.

“Memang selama 3 periode, Gubernur Sumbar dari kader PKS. Dan selama itu mereka tidak pernah melarang kegiatan Muhammadiyah apalagi terkait dengan salat Idul Fitri. Kepedulian kader PKS dengan berkhidmat dan membela hak warga Muhammadiyah agar dapat melaksanakan sholat Idul Fitri sesuai dengan keputusan persyarikatan Muhammadiyah juga dilakukan dalam advokasi salah satu kadernya, Wakil Ketua Komisi X DPR yang juga pimpinan PKS Jawa Tengah dengan mengkritik dan meminta Walikota Pekalongan untuk memberikan hak warga Muhammadiyah untuk bisa sholat Idul Fitri di waktu dan tempat yang mereka mintakan,” ujarnya.

HNW juga meminta masyarakat lebih bijak dan berhati-hati dalam menanggapi isu yang berpotensi memecah belah ukhuwah di antara umat. Namun menurutnya pemerintah melalui kepala daerah juga harus hadir melaksanakan konstitusi dengan memfasilitasi ibadah warga secara adil.

“Dan arahan Menteri Agama kepada kepala-kepala daerah soal ini sudah benar dan karenanya perlu dilaksanakan dengan baik dan amanah, bahwa kepala-kepala daerah agar memfasilitasi warga Muhammadiyah dll sekalipun berbeda pelaksanaan salat Idul Fitri dengan keputusan Pemerintah,” jelasnya.

Dengan demikian, maka semua pihak termasuk Pimpinan Orpol, ormas, kepala daerah serta warga benar-benar bisa berlaku toleran, moderat dengan mementingkan terjaganya ukhuwah islamiyyah, agar umat tidak terpecah belah dan dipenuhi buruk sangka.

“Di saat mestinya Umat bersyukur dan bergembira menyambut hari Raya Idul Fitri 1 Syawal ini, yang akan berdampak positif bagi kondisi berbangsa dan bernegara apalagi di tahun politik seperti sekarang ini,” pungkasnya. ***

Editor/Sumber: Riky/Detik.com

Berita terkait