Palu, – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu mengungkapkan ratusan hewan ternak sapi yang berada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sulit untuk dihilangkan dari Kawasan tersebut.
Pasalnya, ternak yang berada di TPA tersebut darahnya mengandung timbal atau zat berbahaya, jika sering di konsumsi manusia menimbulkan efek yang kurang baik untuk kesehatan.
Sekretaris DLH Kota Palu, Ibnu Mundzir menjelaskan, ternak sapi yang berada di TPA Kawatuna menjadi permasalahan berat untuk di atasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dikarenakan warga lokal yang terbiasa dengan system gembala mereka.
“Peternak di TPA sudah mempunyai pola-pola kebiasaan yang susah dihilangkan yaitu bergembala dimana membiasakan ternaknya mencari makan sendiri contohnya memakan limbah sampah yang berada di TPA tanpa memikirkan dampak negative kepada pada manusia,” Jelasnya kepada kailipost.com Rabu (26/7/2023).
Lebih lanjut, kata Ibnu, Sosialisasi pun tidak memberikan dampak untuk merubah kebiasaan mereka sebagai peternak.
Ia menambah, dalam menuju Adipura penilaian yang paling terbesar yaitu TPA yang dimana dilokasi tersebut tidak boleh ada hewan ternak yang berkeliaran.