Harga Beras Naik di Atas HET Mencapai Rp 14.200/kg

  • Whatsapp

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengakui memang terjadi kenaikan harga beras. Ia pun menyinggung kondisi produksi padi saat ini yang sedang tidak normal, namun dia enggan menyebut secara terang-terangan terkait produksi yang minim.

“Cadangan pemerintah itu paling bagus itu dari produksi dalam negeri, tetapi pada saat dalam negeri seperti hari ini, ini pilihannya kita mau penganekaragaman konsumsi atau satu lagi impor. Tinggal pilih aja, mau pilih harga tinggi, kita tidak melakukan importasi ya kita sama sama seperti hari ini, ya kuncinya ada di produksi,” ujarnya kepadadetikcom.

Arief menuturkan itu sebabnya mengapa badan pangan telah menyiapkan pasokan cadangan pangan lebih awal seperti impor beras 2 juta ton di awal tahun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras yang sulit dibendung.

“Jadi yang pertama ini kenapa Badan Pangan Nasional mulai dari awal tahun sudah mempersiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) itu ini maksudnya, banyak orang nggak paham. Jadi saat produksi semester kedua itu drop, kita sudah punya cadangan pangan, sehingga cadangan pangan pemerintah ini yang digunakan untuk intervensi,” jelasnya.

Meski begitu, ia memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini sebanyak 1,6 juta ton. Dia mengatakan stok CBP tersebut dipersiapkan dalam rangka penyaluran bantuan pangan dan stabilisasi harga.

“Kami sampaikan bahwa stok beras di Bulog ada dan cukup untuk bantuan pangan dan stabilisasi harga, jumlah 1,6 juta ton beras secured sesuai arahan Bapak Presiden dalam ratas sebelumnya.” ujar Arief, dalam keterangan tertulis.

Berita terkait