Dengan demikian, pemerintah nanti sudah jelas arahnya, mana yang duluan. Sehingga pemenuhan kebutuhan itu betul-betul menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan di Kota Palu.
“Sekarang bagaimana penguatan kualitas belajar mengajar itu tercapai. Sama seperti tadi, masalah TIK kita masih rendah, semua masih manual,” kata wali kota.
Wali kota menyatakan, maksud dari magang ini bukan berarti menyamakan Kota Palu dengan Jakarta. Hal tersebut tidak bisa disamakan, mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki Kota Palu.
Akan tetapi, Kota Palu ingin naik kelas. Walaupun dengan keterbatasan, namun memiliki kemampuan dan kapasitas seperti halnya orang di Jakarta.
Magang kepala sekolah di Sampoerna University dengan program pendidikan American-style, mengartikan bahwa para kepala sekolah dari Kota Palu sama halnya magang di Amerika.
“Kita buat orang tua bangga dengan anak-anaknya ketika pulang sekolah. Karena hari ini mereka (para siswa, red) tau bahasa Kaili, ketika pulang mereka sudah tau Bahasa Perancis, begitu kira-kira,” ungkap wali kota.
Dalam kesempatan ini juga, wali kota menyampaikan kepada para kepala sekolah, bahwa Pemerintah Kota Palu memiliki program pengembangan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris dan Jepang.
Olehnya, bagi kepala sekolah yang berminat untuk ikut, dipersilahkan langsung ke Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kota Palu, supaya dibukakan kelas secara gratis.
“Jangan kita masa bodoh, kalau memang itu bisa diikuti dengan baik, silahkan. Kelasnya kita akan tambah gratis. Tidak ada seleksi. Komiu bersertifikat. Kepala sekolah lain yang mau silahkan, supaya komiu jadi kepala-kepala sekolah yang hebat semua,” kata wali kota. ***
Editor: Riky Renaldi