BMKG Ungkap Alasan Jakarta Diguyur Hujan Walau Sudah Kemarau

  • Whatsapp
Ojek online menjemput penumpang saat hujan lebat di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (2/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Jakarta,- Beberapa hari terakhir wilayah Jakarta dan sekitarnya masih dilanda hujan lebat. Padahal saat ini seharusnya telah terhitung masuk dalam musim kemarau yang biasanya terjadi pada kisaran Juli dan Agustus 2024.

BMKG menjelaskan hal tersebut pada laporan Prospek Cuaca Mingguan Periode 2-8 Juli bertajuk “Kemarau tidak selalu kering: hujan masih berpotensi di musim kemarau”.

Diperkirakan Jakarta tetap akan hujan dalam beberapa hari ke depan. BMKG menyebut potensi hujan adalah dalam intensitas sedang-lebat dengan kilat/petir dan angin kencang.

Beberapa wilayah lain dengan kondisi serupa adalah Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Aceh hingga Riau dan Kep. Riau akan mengalami potensi hujan dalam intensitas sedang – lebat.

Sementara, beberapa daerah akan berpotensi mengalami angin kencang. Ini mulai dari Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Selatan

Dalam laporan tersebut, BMKG mengatakan adanya kondisi dinamis cuaca di tanah air, yang bisa menjadi pengingat masyarakat agar tetap waspada pada perubahan cuaca yang cepat.

“Walaupun beberapa wilayah di Indonesia sebagian sudah memasuki musim kemarau, masyarakat masih perlu waspada dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi di beberapa wilayah seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es,” ujar BMKG dalam laporan tersebut, dikutip Senin (8/7/2024).

Berita terkait