Sedangkan untuk investasi PMDN Rp211,1 triliun, meningkat 7,1 persen dari tahun sebelumnya. Bahlil juga menyebut bahwa sektor investasi yang paling banyak adalah sektor pertambangan dan industri logam dasar, dengan angka investasi sebesar Rp74,0 triliun.
“Lima besar subsektor realisasi triwulan II 2024 pada PMA dan PMDN yang paling banyak masuk adalah industri logam dasar dengan angka Rp74,0 triliun, kemudian sektor pertambangan Rp45,6 triliun, transportasi gudang telekomunikasi sebesar Rp41,3 triliun, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran sebesar Rp33,5 triliun, serta jasa lainnya Rp30,6 triliun,” ujarnya.
Sedangkan pada PMDN, lokasi pertama adalah DKI Jakarta sebesar Rp33,1 triliun (16,1 persen), Jawa Barat sebesar Rp25,6 triliun (12,1 persen), Jawa Timur sebesar Rp25,1 triliun (10,3 persen), dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp25,2 triliun (7,2 persen).
INVESTASI TUMBUH, SULTENG MAJU
Dengan tumbuhnya investasi yang tinggi, lanjut gubernur Negeri Seribu Megalit itu yakin masa depan Sulteng makin maju. Karena walau SDA besar namun bila keamanan, ketertiban, dan pelayanan izin tidak ada kepastian di daerah maka investor tidak akan berbondong – bondong ke Sulteng.
‘’Kita patut berbangga sampaikan ke teman teman pimpinan media dan wartawan dengan rangking kedua nasional di Triwulan kedua 2024 secara nasional. Semoga ke depan kita makin meningkatkan pelayanan izin dengan kepastian, kenyamanan, dan keamanan. Ini kerjasama yang baik dengan anggota Muspida, pemerintah daerah dan masyarakat semua,’’ tutup gubernur. ***