Ia menyatakan, FKUB sebagai lembaga yang memayungi berbagai keragaman agama, budaya, dan suku, memiliki peran penting dalam menciptakan suasana adem dan harmonis di tengah masyarakat yang hetoregen selama proses Pilkada berlangsung.
Sehingga masyarakat tidak perlu merasa was-was, takut ataupun jadi terbelah dan berkonflik karena berbeda pilihan.
“Tapi justru yang kita harapkan, masyarakat Sulawesi Tengah riang gembira dengan adanya pilkada dan Pilkada dapat dijadikan ajang beradu konsep gagasan pembangunan yang ditawarkan dari tiap kandidat ke masyarakat selaku pemilik suara,” ungkap Karo.
Oleh karenanya, Pilkada yang berintegritas dan bermartabat harus dijunjung dan wujudkan bersama.
Untuk itu, Karo Dahri Saleh mengajak semua pihak untuk menjadikan Pilkada Serentak ini sebagai ajang pembuktian bahwa masyarakat Sulawesi Tengah adalah masyarakat yang sudah cerdas, maju, toleran, cinta damai dan menghargai nilai-nilai demokrasi dengan senantiasa memegang teguh kejujuran dan keterbukaan.
Ia juga berharap semoga hasil Pilkada 2024, menjadi cerminan aspirasi rakyat Sulawesi Tengah yang sesungguhnya.
“Olehnya itu mari pergunakan hak suara kita dengan bijak, dengan menjadi pemilih cerdas, yang menolak politik uang, politik identitas dan politik adu domba serta jangan sampai kita memilih Golput karena suara kita sangat menentukan nasib pembangunan Sulawesi Tengah untuk lima tahun mendatang,” harapnya. ***