Khususnya EVAKU, diharapkan jadi jawaban atas kebutuhan efisiensi dan kecepatan dalam proses verifikasi pertanggungjawaban keuangan. Birokrasi yang tadinya rumit dapat disederhanakan, risiko kesalahan dapat ditekan, dan ditambah lagi proses pelaporan menjadi semakin akurat.
Begitu juga dengan SIMADU, guna meningkatkan pengelolaan aset daerah secara terintegrasi dengan dukungan basis data yang akurat. Mengingat pengelolaan aset bukan hanya soal inventarisasi, tetapi juga kepastian bahwa aset yang dimiliki memberikan manfaat untuk pembangunan.
Dengan penerapan SIMADU, gubernur yakin dapat membantu untuk memonitor dan mengevaluasi aset dengan lebih efektif, sehingga potensi penyalahgunaan atau kehilangan aset dapat dicegah.
“Semoga pemanfaatan kedua aplikasi ini bukan hanya sebagai alat saja, akan tetapi membawa semangat baru, pola pikir dan budaya kerja baru dalam pengelolaan keuangan dan aset yang berorientasi pada transparansi, integritas, dan akuntabilitas,”pungkasnya.
Karo Umum Dr.Suandi menyampaikan aplikasi ini merupakan bahan dari pelaksanaan pelayanan terpadu, karena dapat melancarkan koordinasi, evaluasi.
Kadis Kominfo Sudaryano Lamangkona berharap aplikasi ini bisa menjadi memberikan semangat baru untuk meningkatkan nilai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Provinsi Sulawesi Tengah.
Turut hadir, Kaban Kesbangpol Drs.Arfan,M.Si, Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Andi Hajidin,SE,M.Si,Karo Pemerintahan dan Otda Drs.Dahri Saleh,M.Si, Karo Kesra Drs.H.Awaludin,MM, Kabag Keuangan Ilham, Kasub Keuangan Ulfa Eva serta para pejabat lingkup Pemprov Sulteng. *