FUI Sulteng juga ingin menjaga keutuhan dan keharmonisan yang telah terjalin selama ini.
“Dan Peter Youngren bagi kami adalah penghalang kebersamaan dan keharmonisan kita,” tutur FUI Sulteng.
FUI Sulteng menjelaskan, Sulawesi Tengah ini pernah merasakan konflik panjang dan melelahkan, susah payah dibangun dari trauma tragedi yang memilukan itu.
“Sekarang, ada Bule asal Kanada yang mau mengobok-obok relasi sosial yang sudah kita bina dan rajut dengan sangat baik ini. Kami meminta pemerintah mencabut izin penggunaan Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK) bukan karena kami ingin mengganggu kegiatan ummat lain, bukan kami menolak agama tertentu, jujur, sebab apa yang dilakukan Peter Youngren di Indonesia telah mengganggu perasaan kami,” tutur FUI Sulteng.
“Usai kegiatan Peter Youngren akan kembali ke Kanada, meninggalkan luka persaudaraan diantara kita di Palu dan Sulawesi Tengah. Kami mengajak kaum muslimin, masyarakat Kota Palu bersama-sama menolak kehadiran Peter youngren, bukan untuk menolak agama tertentu, tapi lebih agar sakit hati kita umat Islam tidak semakin menganga, melihat apa yang sudah dilakukan Peter Youngren di Indonesia,” tambah FUI Sulteng dalam keterangannya.
“Besok, Jumat, 24 Januari kita akan bersama-sama turun ke jalan, start dari Masjid Agung Baiturrahim Lolu, menyampaikan suara hati ummat Islam, suara hati kita semua yang tercabik-cabik dengan rencana hadirnya Peter Youngren di Kota Palu,” demikian FUI Sulteng. ***