Blue Stripes sendiri berupaya menggunakan kakao utuh untuk mengatasi tantangan yang dihadapi seluruh petani cokelat di dunia. Mereka juga memiliki misi untuk memanfaatkan buah dan kulit kakao agar tidak terbuang sia-sia dalam proses pembuatan cokelat tradisional.
Oded Brenner, selaku pendiri Blue Stripes menjelaskan bahwa cokelat bar terbesar di dunia ini bukan sekadar berhasil meraih rekor saja.
“Ini tentang menyoroti tantangan dalam industri kakao dan menunjukkan kepada dunia bagaimana kita dapat menata ulang cokelat, menggunakan setiap bagian dari buah kakao untuk mengurangi limbah, memberikan nilai tambah bagi petani kakao, dan menciptakan sesuatu yang lezat,” jelasnya.
Nick Digiovani juga menjelaskan bahwa dirinya senang meraih rekor dunia terbaru dan bermanfaat dalam industri kakao.
“Ketika itu dipadukan dengan dampak dan mengedukasi dunia tentang industri kakao, itu lebih menyenangkan,” jelasnya.
Cokelat bar terbesar di dunia itu tak dibuang begitu saja, tim Blue Stripes dan Nick Digiovanni memecah cokelat tersebut menjadi lebih dari 100 ribu porsi dan menyumbangkan untuk banyak orang. ***
Sumber: detik.com