Menurutnya, data menunjukkan bahwa kecelakaan kerja sering disebabkan oleh tindakan tidak aman, kurangnya kepedulian, pengetahuan terbatas, serta faktor psikologis seperti kelelahan dan terburu-buru. Oleh karena itu, perusahaan bertekad mereduksi angka kecelakaan kerja secara signifikan untuk mencapai target zero Lost Time Injury (LTI).
Selain itu, dalam apel tersebut, Yan Adriansyah juga menyampaikan beberapa arahan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Beberapa hal yang menjadi perhatian termasuk memastikan pemenuhan persyaratan keselamatan pertambangan pada kegiatan operasional, penyesuaian kebijakan keselamatan dengan kondisi saat ini, serta upaya sosialisasi kebijakan keselamatan kepada pekerja.
Selama Bulan K3 Nasional 2025, PT CPM juga menggelar berbagai kegiatan untuk mendukung penguatan budaya keselamatan kerja, seperti talkshow kesehatan, workshop, seminar, lomba terkait K3, serta sejumlah kegiatan lainnya.
Yan mengajak seluruh pekerja PT CPM, termasuk mitra kerja, untuk terus berkomitmen dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif.
“Mari kita teruskan komitmen kita demi tempat kerja yang lebih aman dan produktif,” pungkasnya.
Dengan berbagai inisiatif ini, PT CPM berharap dapat mewujudkan budaya keselamatan yang lebih baik, sehingga dapat mencapai target keselamatan yang lebih tinggi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat bagi semua pihak. ***
Sumber: referensi.id