Langkah mensubsidi ini dinilai sangat aplikatif dan sesuai kalkulasinya, jika mengambil dari APBD provinsi dapat menurunkan bunga KUR hingga tersisa 3%.
“Ke depan saya ingin mensubsidi KUR hingga tinggal 3 % (dari 6%), bayangkan masyarakat pinjam 10 juta, bayar bunganya hanya 25 ribu,” imbuhnya.
Selain itu, untuk mendorong perkembangan industri rumahan, gubernur ingin mengirim guru-guru SMK ke Tiongkok untuk mempelajari teknologi membuat HP dan tekstil dari bahan batang pisang.
“Kenapa kita tidak belajar ke Cina. Kejarlah ilmu sampai ke Cina, kita belajar home industry karena kita punya bahannya,” ungkapnya tentang ide visioner yang belum terwujud.
Ia pun berharap semoga pengurus PEKNAS dapat merealisasi mimpi-mimpi besar yang belum tercapai sebagai loncatan kuantum untuk memajukan dan mensejahterakan Sulteng.
“Saya hanya bisa bermimpi, moga-moga kita menjadi negeri termakmur ke depan,” pungkasnya.
Pelantikan tersebut dihadiri langsung Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moriza, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga Sudaryano Lamangkona, Direktur Lumbung Artha Kita (Lubkita.Com) Stanley Wolf, forkopimda, pejabat utama pemda dan mitra terkait. ***
(Ro Adpim Setdaprov Sulteng)