Basuki menjelaskan banyaknya investor tak kunjung membangun itu karena beberapa hal. Di antaranya, adanya perjanjian kerja sama (PKS) dengan pemerintah untuk memberikan waktu mulai pembangunan selama 1,5 tahun dari groundbreaking. Kemudian, terkendala desain bangunan serta jalan di IKN yang belum siap.
“Itu karena PKS-nya dulu, memang yang dulu, itu diberi waktu satu setengah tahun. Jadi mereka masih di-range itu. Nah kami ingin cepat. Jadi bukan karena sangat lama, itu juga ada yang desainnya, ada yang mungkin menunggu jalan yang belum ada gitu kan. Sampai sekarang dengan adanya program pembangunan jalan, mereka Insyaallah mau solutifan program-program itu langsung mau bangun. Kita siapkan, utility-nya, airnya, listriknya,” jelas Basuki.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menambahkan beberapa proyek yang tak kunjung dibangun, seperti perhotelan. Agung menyebut pihaknya akan menemui para investor terkait kepastian waktu pembangunan.
“Kemudian kalau yang lain-lain, yang kemarin perbankan, tapi perbankan sudah, nanti ada hotel lain, Hotel Jambuluwuk, ada hotel Marriott bersama dengan Pakuwon, kemudian Superblock. Di pusatnya Superblock itu juga ada hotelnya. Kami lapor hari Jumat ini, kami akan melakukan pertemuan dengan forum komunikasi investor IKN dan para perhotelan seperti waktu kita melakukan pertemuan dengan perbankan,” ujar Agung. ***
Sumber: detik.com