Hong Kong Hadapi Krisis Fiskal Terburuk dalam Tiga Dekade

  • Whatsapp
Ilustrasi penghitungan uang. (Foto: Freepik)

Cheung membandingkan kondisi Hong Kong dengan Singapura, yang mampu pulih lebih cepat dari dampak pandemi Covid-19. Ia juga menyoroti eksodus perusahaan dan pekerja bergaji tinggi dari Hong Kong, yang semakin memperburuk situasi fiskal kota tersebut.

Baik Hong Kong maupun Singapura mengalami defisit besar akibat pandemi. Namun, Singapura lebih berhasil menjaga keseimbangan pendapatan dan pengeluarannya, memungkinkan negara itu untuk tetap mencapai target fiskal.

Hong Kong diwajibkan oleh mini-konstitusinya untuk mencapai keseimbangan fiskal, sebuah kebijakan yang diwarisi dari pemerintahan kolonial Inggris. Aturan ini menjaga ekonomi tetap bebas dari intervensi pemerintah, dengan pajak yang rendah dan ketergantungan besar pada pendapatan dari sektor properti.

Selama ini, pemerintah Hong Kong mengisi kas negara dengan menjual tanah kepada pengembang besar. Namun, penurunan penjualan tanah belakangan ini telah menyebabkan pendapatan pemerintah merosot tajam, semakin menambah tekanan pada keuangan kota.

Di tengah kondisi ini, Hong Kong menghadapi tantangan besar dalam menstabilkan ekonominya. Selain itu, kota ini harus mencari sumber pendapatan baru untuk mempertahankan posisinya sebagai pusat keuangan global. ***

Sumber: rri.co.id

Berita terkait