Mantan Dokter Bedah di Prancis Segera Diadili Atas Pelecehan 299 Pasien

  • Whatsapp
Sketsa pengadilan yang dirilis oleh seniman pada 13 Maret 2020 ini menunjukkan dokter bedah Prancis Joel Le Scouarnec menghadiri persidangannya atas pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap empat anak di gedung pengadilan di Saintes, Prancis barat. Foto: Benoit PEYRUCQ / AFP

RENNES,– Seorang mantan dokter bedah di Prancis pada akhir bulan ini akan diadili atas kasus perkosaan dan kekerasan seksual terhadap 299 pasiennya. Korban dokter Joel Le Scouarnec sebagian besar adalah anak-anak.

Joel Le Scouarnec (74), yang telah berpraktik selama puluhan tahun, akan mulai diadili pada 24 Februari mendatang. Dia sudah berada di penjara setelah sidang pengadilan pada tahun 2020 memutuskannya bersalah atas kekerasan terhadap empat anak, termasuk dua keponakannya.

Sidang pada 24 Februari mendatang untuk kasus terpisah, yakni tuduhan bahwa dokter bedah tersebut telah memerkosa atau melakukan kekerasan seksual terhadap 299 pasien di belasan rumah sakit antara tahun 1989 hingga 2014.

ecara total, 256 dari 299 korban berusia di bawah 15 tahun, dengan yang termuda berusia satu tahun dan yang tertua berusia 70 tahun.

Dokter bedah tersebut tidak pernah diselidiki selama kariernya meskipun pernah dijatuhi hukuman pada tahun 2005 karena memiliki gambar-gambar pelecehan seksual anak-anak.

Penyidik baru mengungkap dugaan kejahatannya setelah dia pensiun pada tahun 2017, ketika seorang anak gadis berusia enam tahun menuduhnya melakukan pemerkosaan dan polisi menemukan banyak sekali catatan pelecehan dalam buku hariannya.

Para korban dan pembela hak-hak anak mengatakan kasus tersebut menyoroti kegagalan sistemik yang memungkinkan Le Scouarnec berulang kali melakukan kejahatan seksual.

“Berapa banyak orang yang tahu bahwa dia seorang paedofil dan membiarkannya melakukan praktik kedokteran saat berhubungan dengan anak-anak?” tanya salah seorang korban kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim, Selasa (18/2/2025).

“Mereka tahu dan tidak melakukan apa pun,” ujarnya. Le Scouarnec berpraktik di kota Lorient bagian barat pada tahun 2004 ketika Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) memberi tahu pihak berwenang Prancis bahwa dia termasuk di antara ratusan orang di Prancis yang telah melihat gambar pelecehan seksual anak-anak secara daring.

Sebuah pengadilan di dekat Vannes tahun berikutnya menjatuhkan hukuman penjara empat bulan yang ditangguhkan kepadanya. Namun saat itu dokter tersebut telah pindah untuk bekerja di Quimperle, kota lain di wilayah yang sama di Brittany.

Berita terkait