Rumah sakit Quimperle sedang berjuang untuk merekrut staf baru dan bangsal bersalin serta departemen bedahnya terancam ditutup, kata walikota kota saat ini, Michael Quernez. “Kedatangan dokter bedah baru itu pasti melegakan,” katanya.
Le Scouarnec tidak memberi tahu manajer tentang hukumannya tetapi seorang rekan praktisi, psikiater Thierry Bonvalot, mendengarnya dari kolega lainnya. Bonvalot mengatakan kepada AFP bahwa koleganya itu “membuatnya terdengar seperti tidak terjadi apa-apa”.
“Dia mengatakan bahwa dia seorang pecandu alkohol yang kesepian, yang istrinya tidak menginginkannya lagi, dan tidak memberikan bukti apa pun atas hukumannya,” kata Bonvalot. “Namun, kemudian dengan cepat hal-hal lain mulai menarik perhatian saya,” paparnya.
Pertama, Le Scouarnec membela seorang ahli radiologi di rumah sakit yang dituduh memerkosa pasien perempuan, kata Bonvalot.
Pria itu, Mohamed Frehat, kemudian dijatuhi hukuman 18 tahun penjara karena memerkosa dan menyerang 32 pasien perempuan, termasuk delapan anak di bawah umur.
Pada kesempatan lain, Bonvalot, yang juga menjabat sebagai kepala dewan rumah sakit, perlu bertanya kepada Le Scouarnec tentang operasi yang telah dilakukannya pada seorang anak laki-laki. “Dia menyimpulkan operasi itu dengan begitu banyak metafora seksual sehingga saya terkejut.
Dia mengaku telah dijatuhi hukuman karena pornografi anak,” kata psikiater itu. “Saya menyadari bahwa dia berbahaya dan memintanya untuk mengundurkan diri. Dia menolak.” Dokter Buka Suara Pada 14 Juni 2006, dalam sebuah surat yang dilihat oleh AFP, Bonvalot menulis surat kepada direktur rumah sakit yang mempertanyakan kemampuan rekannya “untuk tetap tenang sepenuhnya saat merawat anak kecil” mengingat “masa lalu hukumnya”.