Jakarta,- Bagi umat Muslim, menjalani puasa merupakan bagian dari ibadah wajib selama bulan Ramadan. Namun belakangan ini, puasa telah menjadi tren kesehatan baru, termasuk intermittent fasting yang kian populer.
Banyak dari pakar kesehatan, selebritas, dan influencer mempromosikan puasa sebagai alat penurunan berat badan yang efektif dan cara untuk mendetoksifikasi tubuh.
Menariknya, manfaat-manfaat puasa telah lama dipelajari, mengingat umat Islam telah menjalankan puasa dari fajar hingga senja selama Ramadan selama berabad-abad. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh manusia setelah 30 hari menjalani pembatasan waktu makan atau makan dengan waktu terbatas?
1. Meningkatkan Fungsi Otak
Ahli gizi di Rumah Sakit Medcare Dubai, Arab, dr Lina Shibib mengatakan praktik tidak makan dan minum secara berkala selama sebulan telah terbukti meningkatkan berbagai proses penyembuhan dan meningkatkan fungsi tubuh.
Sebuah studi terbaru dari Institut Psikiatri, Psikologi, dan Ilmu Saraf King’s College London menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi otak, memperkuat daya ingat jangka panjang, serta merangsang pembentukan neuron baru di hipokampus, yang berperan dalam mencegah gangguan neurodegeneratif.
“Puasa dan olahraga sama-sama meningkatkan pembentukan protein yang disebut faktor neurotropik yang berasal dari otak, atau BDNF, dalam sel-sel saraf,” kata Shibib, dikutip dari Arabnews.