Ahli Ungkap Apa yang Terjadi pada Tubuh Pasca 30 Hari Puasa Ramadan

  • Whatsapp
Ilustrasi berpuasa (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fevziie Ryman)

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa protein tersebut terlibat dalam pembelajaran, memori, dan pembentukan sel-sel baru serta memiliki kemampuan untuk membuat neuron lebih tahan stres.

“Selama puasa, neuron masuk ke dalam kondisi konservasi sumber daya dan ketahanan stres,” paparnya.

“Ketika seseorang makan setelah berpuasa, neuron mereka masuk ke mode ‘pertumbuhan’, sehingga menghasilkan lebih banyak protein, tumbuh, dan membentuk koneksi baru,” kata Shibib.

Hasilnya, siklus tantangan metabolik ini diikuti oleh periode pemulihan yang dapat meningkatkan neuroplastisitas, pembelajaran, memori, konsentrasi, ketajaman, dan ketahanan stres di otak.

“Para peneliti juga menemukan (bahwa neuron hipokampus ini) akan memperlambat perkembangan penurunan kognitif, sehingga (berpotensi) menunda atau mencegah demensia dan Alzheimer,” ungkap Shibib.

Berita terkait