Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa tim penyelamat kesulitan menjangkau korban karena banyak yang masih terperangkap di bawah reruntuhan. Di beberapa lokasi, jenazah tergeletak di jalanan, sementara warga dengan panik mencari anggota keluarga atau barang-barang berharga di antara puing-puing bangunan.
Seorang warga Gaza, Hadi Moqbel, menggambarkan kengerian yang dialaminya saat rumah keluarganya diserang. “Mereka menembakkan dua roket ke rumah kami. Ketika kami tiba di lokasi, kami melihat potongan tubuh berserakan. Anak-anak, perempuan, bahkan seorang bayi berusia dua bulan ikut menjadi korban,” ujarnya dengan suara bergetar dikutip liputan6 Kamis (15/5/2025).