Inflasi Global Mengancam, APBN Tetap Terkendali

  • Whatsapp

Jakarta, 18 Juni 2025 – Konflik di Timur Tengah kembali memanaskan ketegangan geopolitik global. Situasi ini tidak hanya meningkatkan harga komoditas secara signifikan, tetapi juga memperburuk ketidakpastian ekonomi dunia. Di sisi lain, negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya belum mencapai kesepakatan, sehingga menambah tekanan terhadap stabilitas perdagangan internasional.

Kombinasi konflik dan ketegangan dagang global ini menciptakan risiko ganda bagi perekonomian dunia: ancaman inflasi tinggi serta pelemahan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Indonesia menanggapi situasi ini dengan tetap menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif dan adaptif.

Hingga akhir Mei 2025, pendapatan negara mencapai Rp995,3 triliun atau 33,1% dari target tahunan. Di sisi belanja, realisasi mencapai Rp1.016,3 triliun atau 28,1% dari pagu APBN, termasuk belanja restitusi untuk menjaga likuiditas dunia usaha, pemberian stimulus, dan percepatan investasi. Pemerintah juga mencatat surplus keseimbangan primer sebesar Rp192,1 triliun, sebuah indikator pengelolaan fiskal yang tetap hati-hati di tengah situasi global yang penuh gejolak.

Situasi ini menjadi peringatan penting bagi Indonesia untuk terus waspada. Pemerintah diimbau untuk menjaga stabilitas domestik, mempertahankan ketahanan fiskal, dan memperkuat respons terhadap potensi pelemahan ekonomi global.

Berita terkait