Editor senior : andono wibisono | sumber : bps dan ppid sulteng
AGUSTUS – Kenaikan harga secara meluas dan terus menerus lazim disebut inflasi melanda Provinsi Sulawesi Tengah. Data Badan Pusat Statistik resmi merilis. Kenaikan harga terjadi di Juli 2025 secara umum.
Kata Plt BPS Sulteng, Imron J Musa bahwa inflasi bulan Juli 2025 (year-on-year) di Sulteng tercatat 3,69 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,97 pada 1/8/2025), bertempat di Ruang Video Conference BPS Sulteng.
Lantas apa pemicu inflasi? Kata Imron yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,89 persen.
Komoditas penyumbang inflasi m-to-m di antaranya: tomat, beras, cabai rawit, bawang merah, ikan selar, jagung manis, dan Pertalite (bahan bakar ranmor).
Di sisi lain, masih kata BPS, mencatat penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Tengah pada Juli 2025 sebesar 3,65 persen, menjadi 111,11. Penurunan ini dipicu oleh turunnya indeks harga yang diterima petani dan naiknya harga yang dibayar. Sub sektor hortikultura mencatat NTP tertinggi, sementara perikanan terendah.
Dampak selanjutnya, nilai ekspor menurun dibandingkan tahun sebelumnya di bulan yang sama. Ekspor Juni 2025 tercatat sebesar USD 1.750,61 juta. Namun, neraca perdagangan tetap surplus sebesar USD 669,17 juta karena impor mencapai USD 1.119,84 juta. ***