PALU – Kurun tiga pekan terakhir atau Agustus – September 2025 terjadi lonjakan pasien di semua rumah sakit di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Namun, data pasti lonjakan setiap rumah sakit simpang siur, karena tak memiliki pusat data valid.
Rumah sakit umum daerah (RSUD) Anutapura pun alami lonjakan pasien. Bahkan ruang gawat darurat (UGD) overload. Bahkan ada yang menempati ruang ruang lain untuk antri.
Menjawab hal itu, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengakui. Ia pun memantau dinamika opini di sosial media. Bahkan keluh kesah warga kota terkait pelayanan medis dan sikap tenaga medis.
“Rumah sakit tidak berdiri sendiri. Urusan kesehatan di Kota Palu menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan bersama rumah sakit, baik negeri maupun swasta. Kita merupakan satu kesatuan sistem yang tidak bisa dipisahkan. Semua harus terhubung agar masyarakat terlayani dengan baik,” tegas Wali Kota.
Hadianto juga memberikan apresiasi atas dedikasi tenaga medis di RSUD Anutapura yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik.
“Saya yakin RSUD Anutapura sudah bekerja dengan sangat baik. Rumah sakit ini adalah salah satu yang terbaik di Sulawesi Tengah. Konsekuensinya, pasien semakin banyak datang, dan itu harus kita hadapi bersama,” ucap wali kota. ***
