Yaitu, Anwar-Reny telah menanamkan kredit politik ke milenial bahwa bantuan biaya UKT dilakukan sebagai wujud janji politik ketika kampanye. Termasuk ke pendidikan generasi usia pemilih pemula. Secara politik Anwar-Reny start awal telah ‘menabung’ politik simpati ke pemilih pemula.
Di Tolitoli, Gubernur Anwar menyebut telah memberikan bantuan UKT ke mahasiswa sebanyak 15 ribu orang. Sebuah prestasi politik belum setahun memimpin. Bila rata-rata setahun 20 ribu usia pemilih pemula mendapat bantuan langsung biaya kuliah, maka lima tahun ada 100 ribuan mahasiswa.
Demikian juga dengan BERANI Sehat. Yang beberapa kali Anwar menyebut depan publik, bahwa Gubernur Kesehatan adalah Reny A Lamadjido. Sebuah ungkapan sangat politis keluar dari Anwar Hafid sendiri. Pesannya sangat jelas dan tunggal. Reny bukan hanya wakilnya. Atau ban serep. Tapi ia menempatkan dirinya dan Reny sebagai ‘Dwi Tunggal’ – dua tapi satu. Satu untuk dua periode. Begitu kira-kira.