Parmout Luncurkan Dua Program Budaya Kreasi

  • Whatsapp
banner 728x90

DINAS PENDIDIKAN Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parmout, melalui bidang kebudayaan ditahun 2017, meluncurkan dua program kreasi, yakni seleksi koreografi tari nasional dan gelar konser musik tradisi anak, kegiatan seleksi kedua program kreasi tersebut akan dilaksanakan ditingkat Provinsi Sulteng pada tanggal 17-19April 2017, sedangkan untuk tingkat nasional akan digelar pada bulan Mei 2017.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Parmout, Eni Sosilawati kepada Kaili Post mengatakan, selain kedua kegiatan tersebut, pihaknya juga akan mengisi kegiatan gelar pesona budaya di Kabupaten Poso, kegiatan Tomini fashion carnival di kota Malang, serta kegiatan carnaval merah putih yang merupakan program nasional yang digelar setiap tahunnya.

“Untuk carnaval budaya merah putih, tempat pelaksanaannya di danau toba dan akan dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo,” ujarnya. Kata dia, khusus dua program seleksi yang bakal digelar di tingkat Provinsi,  pesertanya merupakan peserta kategori usia remaja. Ditahun ini kategori program dari kementerian sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, kalau tahun lalu programnya untuk kategori anak yakni festifal musik anak, namun tahun ini temanya konser musik tradisi.

“Dan kegiatan akbar dari konser musik tradisi ini akan berlangsung di Taro pulau Sumatra. Untuk pembiayaannya semua ditangani oleh pihak Kemeterian, yang dibebankan ke daerah hanya kegiatan seleksi dua program kebudayaan ditingkat provinsi,” tuturnya. Dari seluruh program kebudayaan yang ada di Kabupaten Parmout, pihaknya mengharapkan terpeliharanya warisan kebudayaan lokal, termasuk seperti prosesi adat. Yang dimana di daerah Parmout, tradisi prosesi adat hanya bisa dilakukan oleh garis keturunan leluhur, sehingga ditahun ini pihaknya akan melakukan pelatihan anak-anak garis keturunan, yang difasilitasi oleh daerah.

Sehingga kata dia, anak-anak itulah yang nantinya akan meregenerasi semua prosesi adat daerah Kabupaten Parmout. Hal itu dilakukan guna melestarikan kembali tradisi-tradisi daerah ini, guna identitas daerah tidak hilang dari peradaban.

Selanjutnya, agar anak-anak daerah bisa kembali pada kodratnya sebagai anak daerah, dan dari anak-anak itulah tradisi adat bisa dilestarikan kembali, dan tentunya dengan tetap memegang ciri khas dari daerah Kabupaten Parmout. “Kita jangan sampai seperti negara lain, yang dimana kebanyakan anak-anak mereka sudah susah mencari jati diri negara mereka sendiri, karena canggihnya tekhnologi saat ini, maka kebudayaan leluhur pun hilang dengan sendirinya,” tandasnya. **

reporter: Fharadiba

Berita terkait