Bangunan yang terletak di kaki bukit itu kini nampak lebih cantik dari sebelumnya. Posisinya di jalan poros Poso-Tentena, membuat bangunan berukuran mungil itu, menggoda pengguna kendaraan yang melintas untuk singgah melepas lelah. Dengan menggunakan warna dasar putih bersih, dipadu dengan warna kuning blis merah, membuat rumah panggung itu tampak lebih eksotik.
Begitulah suasana baru ‘rumah baca’ yang beralamat di Jalan Tabatoki, Kelurahan Sayo, membuat publik bertanya-tanya. “Ada apa gerangan dengan bangunan rumah baca”?. Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Dr.Wangintowe Tundugi, bangunan yang sebelumnya terkesan tak terurus itu, dalam waktu dekat akan ‘disulap’ menjadi ‘Rumah Pintar’. “Wow,.. namanya keren dan kekinian”, kata pegiat Teras Baca Kelurahan Tegalrejo, Agus Shaleh Tampakatu.
Kini, langkah kecil menuju sebuah tujuan besar tersebut mendapat respon positif dari publik, khususnya bagi kalangan muda. “Menurutku itu langkah sederhana, tapi efek positifnya luar biasa, setidaknya telah membangkitkan semangat bagi anak-anak untuk berlomba dalam memperkaya referensi”, kata Stevandi, pegiat kelompok diskusi komunitas Gusdurian Poso.
Diketahui, ‘Rumah Pintar’ yang akan dilauncing jelang Ramadhan itu, tak hanya sekedar ganti merk bangunan, tapi juga menjanjikan suasana baru dengan pola pengelolaan yang baru pula. ‘’Rumah Pintar’ ini dimaksudkan sebagai sarana untuk mendekatkan pelayanan Dinas Perpustakaan kepada masyarakat, khususnya bagi generasi muda, jadi kemasannya berbeda dengan yang ada di perpustakaan, di sana suasananya lebih informal dan reflektif. Kita juga akan menyiapkan wifi dan warung kopi sederhana, sehingga pengunjung bisa betah di sana,’’ jelas Wangintowe. **
Reporter/editor: Darwis waru