Gubernur & Kapolres: Usut & Tindak !!

  • Whatsapp
banner 728x90
PENGEROYOKAN WARTAWAN

GUBERNUR Longki Djanggola pada pesan WhatsApp (WA) meminta kasus pengeroyokan atas diri jurnalis tidak dapat ditolelir. ‘’Saya prihatin. Usut tuntas.’’ Demikian bunyi pesan singkat elektroniknya. Sebelumnya, hal yang sama ditegaskan Kapolresta Palu AKBP Pol Christ Pusung lewat pesan singkat elektronik. ‘’Segera laporkan ke polisi dan kalau ada saksi saksi sebaiknya diikutisertakan ya.’’ Tandas Kapolres.

Sementara, Pimpinan Managemen Trimedia Grup, Tri Putra Toana dari Balikpapan, Kalimantan Timur menyesalkan tindakan itu. Ia meminta Kapolda dan jajarannya mengusut dan menuntaskan cara-cara jahiliyah yang digunakan oknum pejabat menyerang dan mengancam kehormatan profesi wartawan.

‘’Apa yang diandalkan? Jabatan. Silahkan akan ada seribu tulisan-tulisan yang sama akan menjadi kritik. Saya menyesalkan kejadian itu. Saya minta Bapak Kapolda dan jajarannya mengusut tuntas laporan premanisme jurnalis,’’ ujar anggota Dewan Penasehat SPSI Indonesia itu. Ia meminta agar persatuan dan organisasi wartawan segera menyatukan sikap agar kasus-kasus premanisme itu dilawan.

Seperti diketahui, kekerasan pada jurnalis di Sulteng belum pernah usai. Kembali kemarin, atas nama motif pemberitaan ‘pejabat’ (pelaku pengeroyok) melakukan tindak pengeroyokan pada Pimpinan Redaksi harian Kaili Post, Andono Wibisono babak belur dikeroyok sekitar empat mobil yang ditumpanginya. ‘’Ada empat mobil yang parkir sesuai CCTV,’’ ujar pihak kepolisian.

Setelah di BAP selama kurang lebih dua jam di ruang Unit 3 Kriminal Umum Polres Palu, Andono Wibisono memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis yang menunggu di pelataran ruang Reskrim Polres Palu. Berikut keterangan Andono, ‘’Sekitar jam empat saya datang ke warung kopi, usai memesan kopi tiba-tiba datang laki-laki yang menurut keterangan teman-teman di warung kopi itu, pelaku namanya Andi Wulur. Dia minta saya bicara di luar warkop. Tapi saya katakan kita bicara di sini saja. Tapi karena dia tamba tarik baju saya, saya berdiri. Ketika dia pukul, saya tangkis saat itu tiba-tiba sekitar 10 sampai 12 orang langsung mengeroyok. Saya sudah lapor ke Polres Palu karena ini jelas upaya intimidasi pada kawan-kawan jurnalis. Tidak bisa kita biarkan ini adalah intimidasi nyata. Kalau pun pemberitaan teman-teman itu perlu diklarifikasi, ya harus diselesaikan dengan klarifikasi bukan dengan tindakan premanisme. Yang jelas ini adalah lawan kita semua, terutama Pers yang ingin bekerja mandiri dan profesional.” “Saat  mereka mengeroyok itu saya ada dengar kata-kata jangan beritakan Bupati Sigi. Setahu saya koran saya tidak pernah memberitakan Bupati Sigi, yang diberitakan itu pekerjaan di dinas pekerjaan umum Kabupaten Sigi yang sekarang diperiksa Kejaksaan Tinggi, itu yang diberitakan. Tapi karena itu (pengeroyokan) saya mengindikasikan ini ada apa membawa-bawa nama pejabat.”

Andono di BAP sejak pukul 18.45 dan baru menemui para jurnalis 20.35 Wita Dari pengamatan para jurnalis, selain Andono, salah satu pengunjung Warkop juga berada di dalam ruang penyidik diambil kesaksiannya. Sebelumnya Pemred dan pemilik koran tiga bahasa Palu dikeroyok sejumlah orang di salah satu warung kopi yang ada di Kota Palu. Kejadian ini kemudian dilaporkan pada aparat Polres Palu. Peristiwa pemukulan yang menimpa Andono Wibisono terjadi sebelum waktu sholat Ashar, Selasa (23/5/2017). Andono yang tengah menikmati kopi tiba-tiba didatangi sejumlah orang yang turun dari beberapa mobil dan langsung memukul ke arah muka.

“Saya lari ke arah dapur, ada pisau roti di situ yang saya pake membela diri. Karena lihat saya pegang pisau mereka kemudian bubar. Ada beberapa pegawai negeri dan pejabat dikerumunan pengeroyok menurut pengunjung Warkop,” kata Andono di RS Bhayangkara usai di visum. Andono memang melaporkan kejadian tersebut ke SKPT Polres Palu dan disarankan melakukan visum di RS bhayangkara Palu. Andono memperkirakan penyebab pengeroyokan akibat pemberitaan di media cetak yang dipimpinnya. Keterangan Andono kepada petugas menerima pengaduannya bahkan menyebutkan nama salah satu pelaku yang dikenalnya. Pengaduan Andono diterima unit 3 kriminal umum Polres Palu pukul 18.45 Wita. **

 

sumber/editor: moriwana.com/ramdan otoluwa

Berita terkait