Lakalantas, Ketua Fraksi Hanura DPRD Parmout Tutup Usia

  • Whatsapp
banner 728x90

INNANILAHI Wainnanilahi Rojiun, maut bisa datang kapan saja tanpa bisa ditolak, dalam perjalanannya di Kota Palu, Ketua Fraksi Hanura DPRD Parmout, Lajim Enggo, mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan meninggal dunia. Kejadian tersebut Selasa (16/5) kemarin, sekitar pukul 12.00 WITA. Pria kelahiran Palasa, 9 Mei 1966 itu tutup usia diumur 51 tahun, beliau meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Sebagai penghormatan terakhir kepada wakil rakyat, DPRD Kabupaten Parmout menggelar paripurna istimewa dan agenda upacara pelepasan jenazah, yang dipimpin langsung Ketua DPRD Parmout, Santo SE, dihadiri Wakil Bupati, Badrun Nggai SE, sejumlah anggota DPRD, Kepala OPD jajaran Pemkab, serta ratusan handaitolan ikut memenuhi gedung wakil rakyat.

Prosesi pelepasan jenazah diawali dengan penyerahan jenazah dari keluarga kepada Ketua DPRD, Santo SE selaku pimpinan upacara. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sambutan resmi Bupati, Samsurizal Tombolotutu yang dibacakan Wakil Bupati Badrun Nggai SE. Dikatakan, bahwa kepergian Almarhum Lajim Enggo menjadi duka mendalam, baik secara pribadi maupun secara pemerintahan.

 

‘’Almarhun selama jabatannya sebagai anggota DPRD telah menunjukkan figur terbaik yang sangat demokratis, almarhum juga sosok yang sangat disiplin, ulet dan mempunyai tanggung jawab serta pengabdian yang tinggi terhadap berbagai tugas yang diemban,” ujar Badrun.

Selain itu kata Badrun, almarhum memiliki dedikasi yang tinggi, terbukti dengan melalui partai hanura, beliau berhasil menempuh jajaran elit politik pada kursi DPRD Kabupaten Parmout masa jabatan 2014-2019.

“Saya atas nama pemerintah kabupaten menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum, semoga beliau mendapat tempat tertinggi di sisi ALLAH SWT, serta dilampangkan kuburnya,” tuturnya.

Lanjut Badrun, baik pemerintah, keluarga dan masyarakat Kabupaten Parmout sangat kehilangan atas kepergian almarhum, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman dalam mengghadapi cobaan hidup, sebab kehidupan ini tidak ada yang kekal.

“Mati itu adalah satu pintu yang akan dihadapi oleh seluruh umat manusia,” tutup Badrun.*

Reporter/biro parmout: Fharadiba

Berita terkait