Terlibat Balapan Liar, Dikenakan Tilang

  • Whatsapp
TERJARING ANAK USIA SD

Parmout,- BAGI Kalangan remaja maupun orang dewasa yang terlibat balapan liar tidak lagi diberikan pembinaan saja, melainkan langsung dikenakan tilang. Hal itu sebagai bentuk upaya Satlantas Polres Parmout untuk menekan terjadinya aksi balapan liar yang semakin marak selama Bulan Suci Ramadhan. Bahkan, Satlantas Polres Parmout juga mencatat, ada beberapa anak usia SD yang sudah terlibat dalam aksi balapan liar.

Demikian yang diungkapkan Kasat Lantas Polres Parmout, Iptu M. Abdi Hendriatna kepada Kaili Post, Kamis (15/6). Abdi mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menilang beberapa pelanggar, termasuk sepeda motor yang dikenakan para remaja dalam aksi balapan liar.

Namun, sebelum dikenakan tilang, pemilik kendaraan diharuskan melengkapi surat-surat kendaraannya.

Setelah itu, surat-surat kendaraan tersebut akan menjadi jaminan untuk diikutkan dalam persidangan. “Awalnya, sepeda motornya yang kami tahan. Setelah itu, pemiliknya kami himbau untuk melengkapi spek kendaraannya yang sengaja diotak-atik dan membawa surat-surat. Jika tidak dilengkapi spek kendaraannya dan menyerahkan surat-surat, sepeda motor yang kami tahan tidak akan dikeluarkan,” tegas Abdi.

Lanjut ia menambahkan, keterlibatan kalangan remaja yang sering terlibat aksi balapan liar tersebut sangat memprihatinkan. Menurutnya, hal itu diakibatkan kurangnya pengawasan dari masing-masing orang tua yang terkadang acuh tak acuh dengan aktifitas anaknya ketika berada diluar rumah.
Selain itu, peranan orang tua sangatlah penting karena selain menjadi suritauladan juga panutan dalam keluarga. Sehingga, pengawasan itu sangat penting bagi para orang tua yang memiliki anak usia sekolah.

Seharusnya kata dia, kalangan remaja yang sering terlibat balapan liar itu melakukan kegiatan-kegiatan positif atau, yang terkait dengan pendidikan. “Sudah banyak kecelakaan lalulintas yang korban adalah pelajar, yang bisa dijadikan contoh bagi para orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya. Keselamatan bukan hanya milik sendiri, melainkan juga milik keluarga. Harus stop pelanggaran dan stop kecelakaan karena keselamatan itu milik manusia. Haruslah dibiasakan keselamatan sebagai kebutuhan dan jadilah pelopor keselamatan,” tandasnya.**

reporter: Roy Lasakka

Berita terkait