KESULTANAN PAHANG APRESIASI 3G

  • Whatsapp
banner 728x90

KOTA PALU,- SETELAH
Sebelumnya delegasi Kesultanan Kerajaan Pahang Malaysia melakukan wisata kuliner di beberapa tempat, kali ini Pemkot kembali menjamu tamu negeri jiran tersebut di Swiss Bel Hotel Jalan Malonda Palu (16/9/2017) lalu.

Dalam sesi ramah tamah dihadiri Wali Kota Drs. Hidayat.M.Si, Wakil Wali Kota Sigit Punomo Said, Kadis Pariwisata Ridwan Karim, Kasat Satpol- PP, Arif Lamakarate, Dandim dan beberapa pimpinan OPD lainnya. Perwakilan dari Kerajaan Pahang Staf khusus Kesultanan Pahang Dato Sofian Bin Awang, Wali Kota negara bagian Kuantang Pahang Dato Fadzilah Bin Saleh, Menteri Olah Raga Dato Johari Bin Hussin dan Wakil Rakyat Pahang Dato Moh Arifin Bin Awang Ismail.

Dalam acara itu, utusan negara bagian dari Malaysia sangat mengapresiasi Gerakan Gali Gasa (3G) yang menjadi ikon Pemkot Palu saat ini. Jamuan
makan penuh keakraban tersebut yang diselingi canda tawa, mengetengahkan berbagai macam topik pembicaraan seperti napak tilas sejarah budaya adat Tana Kaili, sistim ketatanegaraan yang ada di kedua negara dan lain sebagainya.

Pada kesempatanya itu Hidayat menjelaskan bahwa dekade tahun 60-an, Presiden RI Ir Sukarno menginjakan kakinya ke bandara Palu masih bernama Masovu. Soekarno menggantinya menjadi Mutiara, karena ada sesuatu seperti mutiara yang ada di Bumi Tadulako. Selanjutnya era sebelum kemerdekaan, Sulteng ada banyak kerajaan dengan sistim pemerintahan otoriter berlandaskan hukum adat setempat. Namun setelah merdeka dan menjadi NKRI, secara perlahan hal tersebut perlahan mulai pudar. Namun masih ada di satu dua wilayah masih memegang hal itu. Seperti yang terjadi pada beberapa waktu lalu, diberlakukan hukum adat
dengan denda beberapa ekor kambing dikarenakan Sala Mbivi atau salah dalam berucap.

Hidayat menambahkan bahwa Festival Palu Nomoni (FPN) II, akan ada forum dialog nasional Libu Ntodea Revitalisasi nilai-nilai budaya bangsa.
Melalui hal tersebut kita ingin mengembalikan nilai-nilai budaya dan adat
daerah melalui pemangku adat, namun tetap merujuk pada hukum agama.

Sementara itu Staff Khusus Kesultanan Pahang Dato Sofian Bin Awang sangat tertarik dengan sejarah budaya dan adat tana Kaili, serta memberikan apresiasi terhadap revitalisasi atau mengembalikan nilai-nilai adat itu sendiri di masa sekarang. ‘’Saya sangat terkesima mendengar
penjelasan tentang semua ini, apalagi tentang keinginan pemerintah mengembalikan nilai adat untuk diimplementasikan kepada generasi sekarang, walaupun di Negeri Pahang maju dalam segala bidang, tapi terjadi dekadensi dengan masuknya kebudayaan Barat yang menggerus nilai adat dan budaya Melayu itu sendiri,” ungkapnya.

Menteri Olah Raga Dato Fadzilah Bin Saleh ditemui Kaili Post saat usai ramah tamah mengungkapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada Pemkot Palu atas semua pelayanan yang sangat baik kepada mereka. Datok juga mengatakan dengan lawatan ini, kita bisa saling berbagi ilmu dan dan pengalaman terutama pada bidang kepariwisataan yang mana Palu akan mengadakan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) Kesultanan Pahang juga ikut ambil bagian dalan iven tersebut. ‘’Dengan lawatan ini bisa semakin mempererat hubungan silaturahim antara dua negara yang masih serumpun, kami akan mengkaji untuk melakukan kerjasama terutama pada bidang kepariwisataan ke depanya lagi, Insya
Allah,’’ ujarnya.

Reporter: Firmansyah

Berita terkait