Longki : Sulteng Baru Miliki 39 Lembaga Posyantek

  • Whatsapp
banner 728x90

PARMOUT,- PROVINSI Sulteng  tahun 2017 ternyata baru memiliki sebanyak 39 lembaga Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek). Terbagi di tiga kabupaten maupun kota, yakni di Donggala, Palu dan Sigi. Hal itu disampaikan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dihadapan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo pada pembukaan Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-XIX yang dilaksanakan di lokasi eks sail tomini Kabupaten Parigi Moutong (Parmout).

Longki menyebutkan, 39 Posyantek tersebut terbagi sebanyak 16 lembaga di Kabupaten Donggala, 15 di Kabupaten Sigi dan delapan di Kota Palu. Sehingga, adanya pembentukan lembaga Posyantek tersebut dapat memberikan kemudahan terhada masyarakat terkait informasi dan promosi berbagai jenis teknologi tepat guna.

Dengan begitu kata dia, masyarakat dapat pula memanfaatkan teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu, kegiatan TTG ke-XIX tersebut diharapkan pula dapat menjadi pemicu dalam meningkatkan teknologi yang berkualitan diseluruh daerah di Indonesia. “Dengan adanya pelaksanaan TTG ke-XIX tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di Provinsi Sulteng khususnya yang berada di pedesaan. Sehingga, masyarakat dapat maju, mandiri dan berdaya saing secara ekonomi,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemanfaatan teknologi tepat guna di Provinsi Sulteng diakuinya masih sangat kurang, baik dalam kegiatan sosial maupun ekonomi.

Sehingga, banyak produksi dari masyarakat tidak mampu bersaing dipasar karena mutu dan kemasannya masih jauh dari harapan. Pasalnya, dalam proses produksinya masih dilakukan secara manual dan sangat sederhana. Tidak hanya itu, banyak pula temuan-temuan teknologi tepat guna belum dapat dikembangkan karena penggunanya masih dikalangan terbatas.

Ada pula temuan-temuan teknologi tepat guna kata dia, yang tidak termanfaatkan dan hanya sekedar percobaan karena hanya rekayasa atau inovasi semata. “Penerapan teknologi tepat guna belum di Sulteng belum berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya ditingkat pedesaa. Penyebab masih kurangnya informasi dan promosi atau memasyarakatkan hasil temuan-temuan teknologi tepat guna kepada masyarakat,” tandasnya.**

Reporter/Biro Parmout: Roy Lasakka

Berita terkait