Sigi Longsor, Palu Drainase Meluap Sampah

  • Whatsapp
banner 728x90
WASPADA CURAH HUJAN TINGGI

SULTENG,- SEPERTI Yang dilansir di kailipost.com sebelumnya (Sabtu;14/10/2017) akibat guyuran hujan semalam, beberapa wilayah di daerah Barat kota mengalami banjir. Seperti Jalan Sungai Saadan, pertigaan antara Jalan Sungai Lariang dan Danau Talaga, pasar Inpres Manonda, Sis Aljufrie, sebagian Kelurahan Lere, Jalan Di Ponegoro, Jalan Palola. Pasalnya, sejumlah drainase meluap airnya. Meluapnya air akibat drainase penuh sampah dan sendimen. Akibatnya beberapa ruas jalan digenangi sampah dan air hujan.

Pantauan kailipost.com (15/10/2017) sejak pukul 08.00 Wita, seputaran Jalan Sungai Saadan dan S Lariang serta sebagian Danau Talaga Kelurahan Nunu, air menggenangi jalan tersebut. Terutama sepanjang Jalan S Saadan, badan jalan dipenuhi air setinggi lutut orang dewasa. Beberapa rumah mulai terendam. Hal itu tidak jauh berbeda dengan Jalan Di Ponegoro, kurang lebih sepanjang satu kilometer air yang berasal dari drainase, meluap  menggenangi area tersebut. Bahkan beberapa rumah juga terndam banjir.

James, Warga Jalan Sungai Saadan, dia mengatakan bila hujan deras, daerah ini pasti kebanjiran, Drainase di jalan tersebut tidak memadai untuk menampung curah hujan yang tinggi, ” lebar drainase tidak sampai Satu meter, dan kedalamanya hampir sama, lebih tinggi jalan dibanding saluran air, belum lagi warga disekitar sini malas untuk membersihkan saluran air, material-material seperti pasir, kerikil dan lain sebagainya yang tidak diangkat dari dalam got, memperparah keadaan” pungkasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu Ir Singgih Prasetyo yang dihubungi melalui telepon seluler mengatakan bahwa Dinas PU Kota siap membantu masyarakat bila diperlukan. Dan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi Tengah sebagai penanggung jawab pengelola sungai Palu.

Sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk di Kabupaten Sigi yang diguyur hujan deras mengakibatkan lima titik longsor pada poros jalan Palu-Kulawi.

Poros jalan Palu-Kulawi satu-satunya media penghubung transportasi darat yang sangat vital bagi roda perekonomian masyarakat di tiga kecamatan, yakni Kulawi, Pipikoro, dan Kulawi Selatan.

Sejumlah warga di Desa Mamo, Kecamatan Kulawi, Minggu, mengatakan jalur tersebut sejak Sabtu (14/10) terdapat lima titik terjadi longsor dan tidak bisa dilewati mobil. Kecuali sepeda motor terpaksa harus dipikul warga agar bisa melanjutkan perjalanan dari arah menuju Kulawi dan Palu.

Dalam dua hari ini, Pemkab Sigi melakukan upaya perbaikan dengan membersihkan badan jalan agar bisa kembali normal dilalui arus kendaraan. Hujan deras juga mengguyur Palu beberapa hari ini, mengakibatkan ratusan rumah terendam.**

Reporter/sumber: Firmansyah/antarasulteng.com

Berita terkait