Reportase: Iksan Madjido
BULAN Ramadhan sesungguhnya dapat dijadikan momentum, untuk menjadikan keluarga sebagai pelabuhan terakhir yang menyenangkan dan membahagiakan. Meskipun sering tidak disadari, Ramadhan telah berjasa mengembalikan perhatian setiap orang terhadap keluarganya. Sungguh Ramadhan menyadarkan kita bahwa sebenarnya kita memiliki sesuatu yang sangat berharga dalam hidup. Itulah keluarga. Ramadhan mengajak kita untuk “back to family”, kembali ke keluarga.
Demikian dikemukakan Imam Besar Masjid Raya Lolu Palu, KH Husen Habibu menanggapi masih tingginya angka perceraian di Kota Palu dan menyongsong bulan suci Ramadhan, Senin (14/5/2018). Menurutnya, tingginya faktor cekcok dan perselingkuhan terjadi disebabkan hal-hal yang bersifat psikologis, seperti kebosanan dan kejenuhan.
Apalagi kalau perselisihan sampai dipertontonkan kepada anak-anak, yang membuat keluarga tidak lagi berperan sebagai “sekolah pertama” yang mendidik keluruhan moral anak-anak. “Jujur harus diakui, saat-saat yang paling indah dalam kehidupan keluarga adalah ketika kita melakukan aktivitas secara bersama-sama. Makan bersama, shalat berjama’ah, santai sambil nonton TV bersama, rekreasi bersama, dan sebagainya, adalah momen-momen yang paling indah dan mengesankan bagi setiap keluarga,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Harian Kaili Post !!!