Lagi, Akfar Wisuda 94 Mahasiswa

  • Whatsapp

 
Sumber :
humas pemprov
KESEHATAN Jadi faktor penting kehidupan setiap orang, baik
lahir maupun batin. Aspek layanan kesehatan yang menekankan pada pencapaian standar
pelayanan minimal (SPM) menjadi penting, sebagai upaya untuk memenuhi hak-hak
dasar kebutuhan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia khususnya
bidang kesehatan, maka peran tenaga profesi sangat dibutuhkan keberadaannya,
seperti pelayanan obat dalam hal mutu, keahlian dan pemahaman tentang obat,
untuk itu diharapkan pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh selama
proses pendidikan, agar mampu mengaktualisasikannya dalam pengabdian kesehatan
kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Longki Djanggola pada
acara Wisuda Ahlimadya Farmasi dan Pengambilan Sumpah Angkatan ke XVII/TA
2017/2018 Akademi Farmasi 2018, bertempat di Hotel Santika, Selasa, (18/09/2018).
Menurut gubernur yang juga alumni apoteker, pekerjaan
kefarmasian, adalah pekerjaan profesi yang dilakukan secara keahlian yang profesional.
Pekerjaan kefarmasian, lanjut gubernur adalah pekerjaan kemanusiaan, maka
keahlian di bidang obat harus benar-benar profesional. Penggunaan obat yang
benar dapat menyembuhkan penyakit, jika penggunaan obat salah atau tidak tepat,
akan menimbulkan penyakit yang lebih parah.
Gubernur menambahkan, anggaran pemerintah di bidang
pengadaan obat dan alat kesehatan, nilainya cukup besar yang ditujukan untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dengan anggaran yang
besar, maka sebagai pengelolanya harus benar-benar ahli khususnya di bidang
farmasi.
“Karena pekerjaan kefarmasian sangat erat kaitannya dengan
bisnis, sehingga jika tidak paham dalam pengelolanya pasti akan menimbulkan
kerugian negara yang kita sebut korupsi, maka bekerja-lah dengan hati-hati dan
penuh ketelitian, untuk itu jadilah tenaga kefarmasian yang baik, jujur, ikhlas
dan bertanggung-jawab,” sebut gubernur.
Ketua Yayasan Pharmacist Sulteng Dra. Nie Tangkuna M.Si,
A.Pt mengharapkan wisudawan/wisudawati yang telah menyelesaikan pendidikan,
untuk menjaga dan dapat mempertanggungjawabkan gelar yang telah diraih. Dirinya
juga berpesan untuk senantiasa menjaga integritas sebagai intelektual yang
jujur serta sekata dengan perbuatan.
Ketua Yayasan, Nie Tangkuna juga menyampaikan kesukuran dan
apresiasi atas kehadiran gubernur yang berkenan menghadiri wisuda
 Ahlimadya Farmasi dan Pengambilan Sumpah Angkatan Ke-XVII/TA 2017/2018.
Serta dukungan dari pemerintah sehingga Akademi Farmasi dapat berdiri dengan
gedung yang cukup bagus.
Senada, Ketua Badan Pembina Yayasan Pharmacist Drs. H. Abd.
Karim Hanggi, A.Pt pekerjaan kefarmasian, menurutnya adalah pekerjaan profesi
yang dilakukan secara keahlian yang profesional. Untuk itu sumpah janji yang
telah di ucapkan harus tertanam dalam jiwa, karena sumpah janji telah diterima
oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Sumpah dan janji yang telah diucapkan jangan coba-coba
untuk dilanggar, karena bukan hanya didengarkan oleh orang yang hadir disini,
pekerjaan kefarmasian adalah pekerjaan kemanusiaan, maka keahlian dibidang obat
harus benar-benar profesional, karena penggunaan obat yang benar dapat
menyembuhkan penyakit, namun jika penggunaan obat salah atau tidak tepat, dapat
menimbulkan penyakit yang lebih parah, maka saya minta kepada saudara saudari
untuk benar-benar teliti terhadap pelayanan obat,” pungkasnya.**

Berita terkait