Reporter/Luwuk: Imam Muslik
LUWUK (Kaili Post)-Bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang melanda Palu, Sigi dan Donggala pada Jum’at, 28 September 2018, telah menggerakkan masyarakat untuk saling membantu dan peduli terhadap korban terdampak bencana.
Adalah Nurtria Rembaen, salah seorang warga Luwuk Kabupaten Banggai ikut peduli bencana dengan terlibat dalam komunitas gerakan kemanusiaan International Friendship.
“Gerakan ini sebenarnya digagas teman di Palu dan saya dilibatkan untuk mengkoordinir bantuan dari wilayah Banggai,” terang Nurtria saat Kaili Post bertandang ke kediamannya di Kelapa Dua Luwuk Kelurahan Simpong, Sabtu (13/10/2018).
Menurutnya, pada awalnya gerakan International Friendship adalah untuk mengumpulkan donasi logistik korban terdampak gempa.
“Ternyata kenyataannya anak-anak justru membutuhkan pendidikan juga dan inisiatif ini timbul untuk mengumpulkan buku, awalnya buku bacaan, kemudian buku gambar mewarnai untuk anak-anak, alat-alat untuk menggambar jadi bisa membantu anak-anak dan menghilangkan rasa trauma healing,” jelasnya.
Dan di Kabupaten Banggai, aku Nurtria, baru dirinya yang bergerak dan terlibat. Sungguhpun demikian sudah ada masyarakat dari luar Sulteng yang menyumbang buku, seperti dari Jogya dan organisasi HOPE dari Solo.
 |
| International Friendship is a humanity group aiming to collect donation not only logistics but also books from many parties and many countries for disaster refugee in Palu-Sigi-Donggala. It is initiated to respond their needs and to improve children’s education be better after deadly earthquake, tsunami, and liqufaction hits these places |
Pihaknya berharap pemda Banggai merespon gerakan ini karena tujuannya jelas dan bekerja tanpa pamrih.
“Hal semacam ini pasti sangat mendapat respon positif dari Bupati Banggai, karena beliau orang yang sangat dekat dengan warganya dan sangat peduli terhadap masalah sosial seperti ini. Semoga bisa segera mendapat support dari Pemerintah Kabupaten Banggai dalam menjalankan misi seperti ini,” harapnya.**
