BMKG Palu Bantah Keluarkan Peringatan Tsunami

  • Whatsapp

 
.

Reporter: Firmansyah
TERKAIT Adanya
tuduhan bahwa BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami
saat sebelum gempa berkekuatan 7,4 skala ri
cther, Jumat 28/9/2018 lalu, Kepala Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Sulteng, Cahyo
Nugroho menegaskan bahwa, warning tersebut dikeluarkan setelah gempa terjadi.

Minggu (11/11/2018) melalui telepon seluler,
Cahyo membeberkan bahwa BMKG pusat telah mengelurkan peringatan adanya potensi
Tsunami setelah gempa bumi terjadi. 

‘’Dalam hal ini, jangan dikait-kaitkan dengan Wali kota. Karena adanya isu atau kabar
miring terkait hal tersebut, “
pungkasnya.

Namun saat gempa terjadi, lanjut Cahyo. Semua
jaringan komunikasi terputus. Sehingga peringatan dari pusat tersebut tidak
diketahui oleh BMKG Sulteng, serta tersampaikan kepada masyarakat kota Palu.
” Saat gempa terjadi, jaringan telekomunikasi dengan pusat terputus,
” ungkapnya.

Menurutnya, tidak benar bila BMKG Sulteng telah
mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya Tsunami sebelum pukul 18.12.
Atau sebelum terjadinya gempa 7,4 Skala Rither tersebut. ” Dalam hal ini,
bukan kami yang mengeluarkan peringatan Tsunami. Tetapi pihak BMKG pusat yang
mengeluarkanya, tambah Cahyo.

Syarat untuk mengeluarkan pemberitahuan tsunami,
lanjut Cahyo
bila
Gempa tersebut berkekuatan diatas 7 skala ritcher. Namun  gempa bumi yang terjadi di Sirenja kabupaten
Donggala pada Pukul 15.00 Jumat Sore itu masih berskala 5,9
SR.

Diketahui usai bencana alam yang terjadi dikota
Palu,Sigi dan Donggala (Pasigala) tersebut telah berdampak terhadap
terputusnya sarana komunikasi jaringan seluler dan juga listrik selama beberapa
hari
,Sebahagian besar provider yang digunakan di BMKG pusat itu menggunakan
jaringan Telkomsel. Jadi informasi dari Jakarta itu tidak sampai ke Sulteng.
’’ Tangkisnya.**

Berita terkait